~Bingkisan Hati~

"..rahsia hati tak siapa tahu..tapi jika naluri dapat rasakannya,maka rahsia itu terbongkar jua.."

Adakah blog ini membantu anda..?

Saturday, October 27, 2007

7 JENIS WAJAH MAYAT DI DALAM KUBUR


 1. Mayat yang mukanya berpaling dari arah kiblat. Itulah petanda bahawa
semasa hidupnya telah melakukan perkara syirik kepada Allah. Kawan-kawan,syirik
ini jangan buat main-main, dosa yang paling besar dalam Islam. Kekal dalam neraka
selama-lamanya.

2. Mayat yang mukanya berbentuk babi. Itulah petanda semasa hidupnya tidak
melakukan solat lima waktu, tidak menjaga solat lima waktu. Lalai dalam solatnya.
Sesungguhnya solat dapat mencegah diri dari melakukan perbuatan keji dan mungkar.
Perbuatan keji dan mungkar ini banyak, bukan hanya berduaan ditempat gelap, minum
arak, berjudi sahaja. Tak tutup aurat juga perbuatan keji. Bayangkanlah sejak dari
baligh lagi kawan-kawan tak pernah tutup aurat, berapa banyak dosa yang telah
dikumpulkan. Siksa api neraka amat pedih .... Kalau kawan-kawan nak tahu
bagaimana rasa 1/70 bahang (kalau tak silap) api neraka kawan-kawan cubalah cucuh
hujung jari kawan-kawan dengan api, macam mana rasanya? Boleh tahan tak?

3. Mayat yang kepala menjadi batu yang hitam legam. Itulah mayat yang semasa
hidupnya derhaka kepada kedua ibu-bapa.

4. Mayat yang perutnya buncit dan meletup. Itulah mayat yang semasa hidupnya suka
makan harta yang haram. Harta yang haram banyak contohnya. Antaranya mencuri...
harta yang haram. Merompak... harta haram. Melesapkan duit kawan... harta yang
haram.

5. Mayat yang kukunya mengcengkam dan meliliti seluruh tubuhnya. Itulah
mayat yang semasa hidupnya suka berkelahi, mengata orang dan mengumpat
orang.

6. Mayat yang keluar mata air dari kuburnya dan air itu baunya lebih busuk dari bangkai.
Itulah mayat orang yang suka makan riba'.

7. Mayat yang wajahnya tersenyum Itulah mayat yang semasa hidupnya berilmu dan
beramal soleh.

Friday, October 26, 2007

Amalan murah rezeki

1) Sentiasa bertakwa kepada Allah.

Firman Allah dalam surah Al-Talaq, 2-3. " barang Siapa yang bertakwa kepada
Allah, nescaya Dia menjadikan jalan keluar (daripada kesusahan) Dan Dia
(Allah) memberi rezeki kepadanya dari (sumber) yang tidak pernah diduganya.
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, Allah mencukupkan
keperluannya. Sesungguhnya Allah itu melaksanakan kehendakNya.
Sesungguhnya Allah mengadakan ukuran segala sesuatu.

2) Berbakti kepada ibu bapa.

Rasulullah s.a.w. bersabda "Sesiapa yang berbuat baik kepada kedua
ibu-bapanya nescaya sungguh bahagia hidupnya. Allah akan panjangkan umurnya
(apabila umur panjang rezeki juga bertambah). [Hadith Riwayat Bukhari dan
Hakim, daripada Mu'az bin Anaz.]

3) Menjalinkan Silaturrahim

Sabda Rasulullah s.a.w. "Sesiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya hendaklah dia menghubungkan silaturrahim" [Hadith
Riwayat Bukhari]

4) Bagun Pagi

Sabda Rasullulah s.a.w. lagi "bersegeralah mencari rezeki dan keperluan
hidup, kerana berpagi-pagi mencari rezeki itu adalah mendapat barakah dan
kejayaan" [Hadith Riwayat Ibnu 'Adi daripada 'Aisyah]

5) Melazimkan membaca surah Al-Waqi'ah

Sabda Rasulullah s.a.w. "Sesiapa membaca Surah al-Waqi'ah pada tiap-taip
malam, nescaya terhindar daripadanya kepapaan" [Hadith Riwayat Bukhari]

6) Solat Dhuha

Melazimkan solat Dhuha, maka sesetengah daripada fadhilat ialah menyebabkan
murah rezeki atas orang-orang yang melakukannya.Cuba amati makna doa ..

** Tips di atas hanya untuk orang RAJIN sahaja. Ia juga berbentuk amalan dan
perlukan istiqamah.

Wednesday, October 24, 2007

VIRUS-VIRUS UKHUWAH


(Abu ‘Ashim Hisyam bin Abdul Qadir ‘Uqdah)
Mencintai sesama mukmin dan mengikat tali ukhuwah (persaudaraan) merupakan suatu perbuatan yang amat mulia dan sangat penting. Allah SWT menyatakan persaudaraan sebagai sifat kaum mukmin dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, seperti dalam firman-Nya :
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat" (QS. Al Hujuraat : 10)

Persaudaraan yang terjalin di antara kaum mukmin sesungguhnya merupakan anugrah nikmat yang sangat besar dari Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya :
"Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara" (QS. Ali Imran : 103)
"Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu'min, dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka" (QS. Al-Anfaal : 62-63)

Seiring perjalanan waktu, tali ukhuwah yang telah terjalin terkadang bisa mengendur, bahkan putus sama sekali dikarenakan virus-virus yang berjangkit di hati, antara lain :

1. TAMAK AKAN KENIKMATAN DUNIA
Banyak kasus dua orang sahabat yang saling mencintai dengan tulus sehingga masing-masing merasa berat untuk berpisah dari kawannya, tiba-tiba sikap mereka berubah ketika tergiur dengan gemerlap dunia dan berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Apa yang akan kita lakukan seandainya ada peluang rizki di mana kita dan saudara kita sama2 membutuhkan? Sering terjadi dua orang sahabat saling bersaing, saling jegal demi mendapatkan satu pekerjaan. Di sinilah sifat itsar (mendahulukan saudara) kita diuji.
Sebaik-sebaik sifat itsar adalah yang seperti dilakukan oleh kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin sebagaimana diabadikan dalam QS. Al Hasyr : 9 berikut ini.
"Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung"

2. TIDAK SANTUN DALAM BERBICARA
Hal ini merupakan pintu yang paling leluasa bagi setan untuk masuk menebar bibit2 perselisihan dan permusuhan di antara sahabat. Banyak yang beranggapan, hubungan istimewa yang terjalin dengan sahabatnya membebaskannya dari tutur kata yang sopan. Contoh gaya bicara kepada saudara kita yang harus dihindari adalah :
a. Berbicara dengan nada suara tinggi dan menggunakan kata2 kasar
Di dalam Al Qur'an, Allah mengisahkan wasiat Luqman dalam mendidik anaknya :
"Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai" (QS. Luqman : 19)
Ali bin Abu Thalib berkata : "barangsiapa lembut tutur atanya, niscaya manusia suka dengannya".
b. Tidak mendengar saran saudaranya, enggan menatap ketika berbicara atau memberi salam, tidak menghargai keberadaannya
Seorang ulama salaf berkata : "Ada orang yang memberitahuku tentang suatu hadits, padahal saya telah mengetahuinya sebelum ia dilahirkan, namun kesopanannya mendorongku
untuk tetap mendengarnya hingga selesai."
Kemuliaan akhlaq Rasulullah membawa beliau untuk tetap mndengar dan tidak memotong kata2 seorang musyrik bernama 'Utbah. Ketika berhenti, Rasulullah bertanya kepadanya : "Apakah engkau sudah selesai, hai Abul-Walid (panggilan 'Utbah)?"
c. Bercanda secara berlebihan
Canda ringan dalam batas kesopanan dan tidak keluar dari ruang lingkup yang benar akan menambah kelnturan dan kehangatan hubungan ukhuwah. Sebaliknya, canda yang berlebihan dan melampaui batas kesopanan akan mempercepat kehancuran ukhuwah.
d. Sering mendebat dan membantah
Sering mendebat dan membantah diikuti oleh dampak begatif lainnya seperti menganggap unggul ide sering mengkritik ide sahabat, sok tahu, menggunakan kata2 pedas yang bernada merendahkan pemahaman, cara berpikir, dan kekuatan penguasaannya terhadap suatu masalah. Sesungguhnya salah satu faktor paling signifikan yang dapat memicu rasa benci dan dengki antara sahabat adalah kebiasaan berselisih/berbantah-bantahan yang seringkali tanpa didasari oleh ketulusan dalam upaya mencari kebenaran. Perselisihan juga terkadang menjebak keduanya dalam pembicaraan mengenai masalah yang masih samar, tanpa dalih argumen yang jelas. Perselisihan juga mendorong salah seorang di antara kedua sahabat tersebut terus berbicara, kendati tiada hasil yang dicapai, selain memperburuk hubungan dan mengubah sikap. Sabda Rasulullah :
"Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang sangat keras kepala dan suka membantah" (HR. Bukhari, Muslim, An-Nasa'i, Tirmidzi, Ahmad)
"Tiada kaum yang menjadi sesat setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka suka saling berbantah-bantahan" (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)
"Aku adalah penghulu (kepala) rumah di taman surga - yang diperuntukkan - bagi orang2 yang menghindari perdebatan (perselisihan), sekalipun dalam posisi yang benar" (HR. Abu Dawud)
e. Kritikan keras yang melukai perasaan
Salah satu faktor yang dapat merusak suasana pembicaraan dan hubungan ukhuwah adalah menyerang dengan kritikan bernada keras atau kritikan yang tidak argumentatif. Seperti ungkapan : "Semua yang kamu katakan adalah salah, tidak memiliki dalil yang menguatkan." Atau : "Kamu berseberangan dengan saya."
Jika antum seorang yang beretika baik, seharusnya yang antum katakan adalah : "Beberapa sisi dalam pendapatmu itu perlu dipertimbangkan lagi", "Menurut hemat saya....", "Saya mempunyai ide lain, harap antum menyimaknya dan memberi penilaian", dan ungkapan2 serupa.

Soal Jawab malaikat !

Rasulullah s.a.w. ada bersabda, katanya, "Setiap
anak Adam akan dijaga
oleh dua malaikat. Malaikat yang di sebelah kanan
lebih berkuasa
dari yang sebelah kiri. Sekiranya seseorang anak
Adam melakukan dosa
maka malaikat yang di sebelah kiri akan bertanya
pada malaikat di
sebelah kanan katanya,
"Apakah yang harus aku catit?" Kata malaikat di
sebelah kanan,
"Jangan kamu catit dahulu dosanya sehingga ia
melakukan 5 kesalahan."
Malaikat yang di kiri bertanya lagi, "Kalau ia
telah melakukan 5
kesalahan, apa yang harus aku catitkan?" Jawab
malaikat kanan,
"Biarkannya, sehingga ia membuat kebaikan kerana
kami telah diberitahu
oleh Allah s.w.t bahawa satu kebaikan akan
mendapat 10 pahala. Oleh itu
hapuskanlah 5 kesalahannya yang lalu sebagai
tebusan dan kami masih
simpankan untuknya 5 pahala lagi."
Tercenganglah syaitan mendengarkannya lalu
berkata, "Kalau macam ini
sampai bilakah aku dapat merosakkan anak Adam."
Demikianlah rahmat
Allah pada hambanya, kasih sayangNya melimpah ruah
tiada terbatas hanya
hambanya saja yang lalai dan leka dengan
keseronokkan serta kemewahan
dunia.
Al-Quran:
"Say Your Prayers Before Prayers For You Are
Said".

Sekadar renungan.......


> > InsyaAllah, Tazkirah pendik utk hari ini (Jumaat), penghulu bagi
segala
> > > hari..
> > > Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima Kali;
> > >
> > > 1. Aku rumah yang terpencil,
> > > Maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
> > >
> > > 2. Aku rumah yang gelap,
> > > Maka teranglah aku dengan selalu solat malam.
> > >
> > > 3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,
> > > Maka bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
> > >
> > > 4. Aku rumah ular berbisa,
> > > Maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.
> > >
> > > 5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,
> > > Maka banyaklah bacaan "Laa ilaha illallah, Muhammadur
> >Rasulullah",
> > > supaya kamu dapat jawapan kepadanya.
> > >
> > > Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya;
> > >
> > > 1. Dunia itu racun,
> > > Zuhud itu ubatnya.
> > >
> > > 2. Harta itu racun,
> > > Zakat itu ubatnya.
> > >
> > > 3. Perkataan yang sia-sia itu racun,
> > > Zikir itu ubatnya.
> > >
> > > 4. Seluruh umur itu racun,
> > > Taat itu ubatnya.
> > >
> > > 5. Seluruh tahun itu racun,
> > > Ramadhan itu ubatnya.

Monday, October 22, 2007

CARA MENGHAFAZ ALQURAN




Sebelum kita menghafaz Alquran, pastikan niat kita ikhlas semata-mat kerana Allah, serta mendapat keredhaanya. Disamping itu juga tiada tujuan untuk mencari kesenanganhidup didunia.

Hendaklah kita menjauhi segala maksiat zahir dan batin dan memelihara perut kita daripada makanan yang shubahat kerana Alquran adalah nur dan jangan ia dicampur aduk dengan zulumat.

Menghafal dengan kerelaan hati.

Menetapkan satu masyhaf untuk hafazan kita. Sebaik-baik Alquran sudut iaitu Alquran yang pada setiap mukanya terdapat hujung ayat, kerana ianya membantu kita mengingati tempat-tempat berhenti.

Taat kepada ibu bapa dan guru-guru yang mengajar kita supaya diperolehi berkat dan memudahkan kagi penghafazan kita.

Menghadkan kadar hafazan setiap hari.

Memilih waktu melancarkan bacaan, menghafaz sebelum atau selepas subuh, kemudian mengulanginya di sebelah petang dan melancarkannya antara solat maghrib dan isyak.

Sebelum menghafaz, pastikan ayat-ayat yang hendak dilafaz dilancarkan dan dibaca dengan hukum tajwid.

Fahamilah maksud-maksud ayat-ayat yang hendak kita hafaz kerana ia memudahkan kagi hafazan kita nanti.

Setelah ayat dilancarkan maka proses menghafaz dilancarkan.
Jangan berpindah keayat atau surah lain selagi tidak dapat menghafaz dengan baik...!!!




Wanita dalam Islam sebenar 1


Kedudukan kaum wanita dalam masyarakat Islam agak menyedihkan. Mereka dipersendakan pada sesetengah majlis syarahan agama, dikenakan beberapa peraturan yang ketat, atau disifatkan lebih rendah daripada kaum lelaki. Mereka menjadi mangsa keganasan lelaki, mangsa dalam perceraian, mangsa yang digantung tidak bertali, atau mangsa yang sanggup membuang bayi yang dilahirkannya dengan banyak kepayahan. Kemelut ini berpunca dari kejahilan yang terbit dari input yang tidak sempurna dalam didikan agama. Input yang dimaksudkan ialah ajaran daripada Allah yang terkandung di dalam al-Qur’an.
Kertas ini bertujuan untuk menyampaikan mesej yang banyak daripada Allah mengenai kaum wanita; lantas ia menjadi agak panjang. Di sini mungkin terdapat ayat-ayat Allah yang tidak pernah didengarkan oleh orang-orang yang bertanggungjawab. Semoga dengan munculnya ajaran Islam yang sebenar, iaitu daripada al-Qur’an, maka lenyaplah amalan palsu mengenai kaum wanita yang sedang diamal oleh sebahagian besar masyarakat Islam.
Ciptaan
Perempuan yang pertama dicipta Allah ialah isteri Adam. Dia dicipta untuk menjadi pasangan bagi Adam, atas kehendak Allah sendiri, Yang mencipta semuanya berpasangan (43:12). Daripada Adam dan isterinya, lahirlah kaum lelaki dan perempuan yang berkembang biak, dan pada hari ini mereka berjumlah kira-kira 5.7 bilion kesemuanya. Mereka dicipta agar takut kepada-Nya. Firman-Nya, "Wahai manusia, takutilah Pemelihara (Tuhan) kamu Yang mencipta kamu daripada jiwa yang satu, dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya (isterinya), dan daripada keduanya, ditaburkan di merata-rata banyak lelaki dan perempuan" (Ayat pertama, Surah ke 4, berjudul "Perempuan"; atau lazimnya ditulis seperti 4:1).
Pengasihan
Antara lelaki dan perempuan, Allah mengadakan pertalian persahabatan (9:71). Namun, yang paling manis sekali yang diadakan-Nya pada mereka ialah perasaan cinta dan pengasihan, seperti kata-Nya yang berbunyi "Dia mengadakan di antara kamu, cinta dan pengasihan" (30:21). Perasaan cinta dan pengasihan ini selanjutnya mengikat kedua-dua jantina ini dalam ikatan perkahwinan agar mereka dapat hidup bersama, dengan halal, dan bersatu dalam kebahagiaan.
Perkahwinan, yang disuruh Allah, adalah lawan bagi amalan zina. Ini disimpulkan setelah diperhati tiap-tiap ayat al-Qur'an yang mengandungi kata ikatan perkahwinan, di mana kata ini sentiasa dituruti kata lawannya, iaitu perzinaan. Sebagai contoh ialah ayat yang berbunyi "Maka kahwinilah mereka dengan izin keluarga mereka .... sebagai wanita-wanita dalam ikatan perkahwinan, bukan dalam perzinaan" (4:25).

pantai dibelakang umah ana nie..tenang n damai jer..ana slalu singgah kat sini n ratapi masalah..ratapi??xdela..suke luahkan pada laut..biar laut bawa masalah ni pergi jauh dari diri ana..

Cerita cinta

1. Jujur, Tulus Dan Ikhlas bercinta
Perlu tahu apa niat sebenar Anda mencari cinta, adakah untuk suka-suka atau untuk mahu bahagia? Anda perlu jujur dengan diri sendiri, kerana kuasa niat akan menentukan hala tuju Anda. Tapi, lebih baik kiranya Anda ikhlas bercinta semata-mata mahu mengejar kebahagiaan dan kegembiraan berpanjangan.
"Life' s Greatest Gift Is Love
And Life's Greatest Joy Is Sharing It"

2. Berkawan Terlebih Dahulu
Di peringkat peringat awal Anda mengenali si dia, katakan pada diri sendiri Anda mahu kenali dia dan berkawan dengannya dulu. Bina perhubungan dan buat dia sentiasa gembira bila bersama dengan Anda dan tiap kali teringatkan Anda.

Cinta akan mula berputik bila keserasian dah timbul. Pendek kata, cinta akan datang dengan sendirinya juga nanti, jangan tergesa-gesa dan jangan terus menyatakan cinta di awal perhubungan. Tunggu 'timing' yang sesuai.

3. Jadikan Dia Seronok Mendampingi Anda.
Buat apa saja cara yang halal untuk menjadikan si dia gembira tiap kali berjumpa dengan Anda. Kongsikan cerita-cerita lucu, jenaka dan kisah-kisah lalu yang boleh membuat dia ketawa.

Bersedia untuk menjadi pendengar yang baik dan tegur bila dia meminta pendapat Anda, jangan jadi pengkritik tetap dan jangan pentingkan diri sendiri. Selain itu, bersedia tiap masa jika si dia perlukan Anda untuk meminta nasihat, pendapat dan berkongsi kegembiraannya.

Orang suka berdamping dengan seseorang yang memahami mereka dan yang suka memberi semangat pada mereka. Dengan itu, Anda akan melahirkan magnet diri yang membuat dia tak senang duduk dan sentiasa teringat Anda.

4. Berikan Cinta Untuk Menarik Cinta
Cinta bukan untuk kekasih hati saja, ia juga untuk kesemua orang disekeliling Anda, kawan-kawan baik, adik beradik, ibu bapa dan ahli keluarga lain. Berikan cinta pada ksesiapa sahaja, semua benda dan makhluk kerana bila Anda berbuat begitu, minda separa sedar akan menarik lebih banyak cinta datang pada Anda dan takkan pernah habis!

5. Fokus
Kalau Anda masih malu untuk menyatakan hasrat hati Anda, beranikan diri. Ikhtiar dari dalam dan dari luar. Berdoa dan berusaha step by step.

Fokus wajah si dia dalam fikiran Anda dan bayangkan yang Anda melihat diri Anda tertawa bersama, jalan bersama dan gembira bersama dengannya, walaupun sekarang belum lagi. Bayangkan sekerap yang mungkin dan hadirkan rasa sayang seolah-olah dia ada di sebelah Anda sekarang ini. Hadirkan rasa bahagia dalam diri Anda.

Bayangkan wajahnya seolah-olah Anda melihatnya dari dekat, keningnya, anak matanya, bibirnya dan senyumannya! Dalam masa yang sama, tanpa disedari Anda menghantar gelombang minda padanya, lama-lama kelamaan, ini menarik dia dan cintanya datang pada Anda.

Ingat, minda separa sedar bertindak mengikut Law Of Attraction, maksudnya, minda separa sedar akan respon pada apa saja yang ada di dalam fikiran Anda. Ia sensitif pada fikiran dan sukma rasa di dalam hati serta akan menarik apa jua yang Anda fikirkan datang pada Anda.

Jadi, untuk menarik cinta, lahirkan rasa cinta, bahagia dan rasa ambil berat dan tujukan pada orang yang Anda cintai sebanyak yang mungkin. To attract love, you need to think about love and feel the love.

my pic_best


dalam kete..ondoway nak gi raye..ngn sahabat baekk..ikhwan..


dalam lif pon jadik..hihi

3 JENIS RUMAH

Ada 3 macam rumah, Pertama Rumah raja, di dlmnya ada simpanannya, tabungannya serta perhiasannya. Kedua Rumah hamba, di dlmnya ada simpanan, tabungan & perhiasan yg tidak spt yg dimiliki seorang raja. Dan ketiga adalah Rumah kosong, tidak ada isinya.

Jika datang seorang pencuri, rumah mana yang akan imasukinya?

Apabila anda menjawab, ia akan masuk rumah yg kosong, tentu suatu hal yg tidak masuk akal, karena rumah kosong tidak ada barang yg bisa dicurinya.

Karena itulah dikatakan kpd Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhu, bahwa ada org2 Yahudi mengklaim bahwa di dlm solat, mereka 'tidak pernah terganggu', Maka Ibnu Abbas berkata: "Apakah yg bisa dikerjakan oleh syetan dlm rumah yg sudah rusak?"

Bila jawaban anda adalah: "Pencuri itu akan masuk rumah raja." Hal tersebut bagaikan sesuatu yang hampir mustahil, karena tentunya rumah raja dijaga oleh penjaga dan tentara, sehingga pencuri tidak bisa mendekatinya.

Bagaimana mungkin pencuri tersebut mendekatinya sementara para penjaga dan tentara senantiasa siap siaga di sekitar raja?

Sekarang tinggal rumah ketiga, maka hendaklah orang-orang berakal memperhatikan permisalan ini sebaik-baiknya, dan menganalogikannya (rumah) dengan hati, karena inilah yang dimaksudkannya.

Hati yang kosong dari kebajikan, yaitu hati orang-orang kafir dan
munafik, adalah rumah setan, yang telah menjadikannya sebagai
benteng bagi dirinya dan sebagai tempat tinggalnya. Maka adakah rangsangan untuk mencuri dari rumah itu sementara yang ada didalamnya hanyalah peninggalan setan, simpanannya dan gangguannya? (rumah ketiga).

Hati yang telah dipenuhi dengan kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala dan keagungan-Nya, penuh dengan kecintaanNya dan senantiasa dalam penjagaan-Nya dan selalu malu darinya, Syetan mana yang berani memasuki hati ini? Bila ada yang ingin mencuri sesuatu darinya, apa yang akan dicurinya? (rumah pertama).

Hati yang di dalamnya ada tauhid Allah, mengerti tentang Allah,
mencintaiNya, dan beriman kepadaNya, serta membenarkan janjiNya, Namun di dalamnya ada pula syahwat, sifat-sifat buruk, hawa nafsu dan tabiat tidak baik. Hati ini ada diantara dua hal. Kadang hatinya cenderung kepada keimanan, ma'rifah dan kecintaan kepada Allah semata, dan kadang condong kepada panggilan syetan, hawa nafsu dan tabiat tercela.(rumah kedua)
Hati semacam inilah yang dicari oleh syetan dan diinginkannya. Dan Allah memberikan pertolongan-Nya kepada yang dikehendakiNya. "Dan kemenanganmu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi maha bijaksana." (Ali Imran:126)

Syetan tidak bisa mengganggunya kecuali dengan senjata yg
dimilikinya, yg dgnnya ia masuk dlm hati. Di dalam hati seperti ini
syetan mendapati senjata2nya yg berupa syahwat, syubhat, khayalan2 dan angan2 dusta yang berada di dalam hati.

Saat memasukinya, syetan mendapati senjata-senjata tersebut dan mengambilnya serta menjadikannya menetap di hati. Apabila seorang hamba mempunyai benteng keimanan yang mengimbangi serangan tersebut, dan kekuatannya melebihi kekuatan penyerangnya, maka ia akan mampu mengalahkan syetan. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata.

The Scientific Miracles in Quraan

The following is an analysis (partial) of some of the numerical
miracles of the Quraan.
NO. The word No. of times mentioned in Quraan

Dunia 115
Aakhirat 115
Malaikat 88
Shaytan 88
Life 145
Death 145
Benefit 50
Corrupt 50
People 50
Messengers 50
Eblees (king of devils) 11
Seek refuge from eblees 11
Museebah (calamity) 75
Thanks 75
Spending (sadaqah) 73
Satisfaction 73
people who are Mislead 17
Dead people 17
Muslimeen 41
Jihad 41
Gold 8
Easy life 8
Magic 60
Fitnah (dissuasion, misleading) 60
Zakat 32
Barakah 32
Mind 49
Noor (light) 49
Tongue 25
Sermon 25
Desire 8
Fear 8
Speaking publicly 18
Publicising 18
Hardship 114
Patience 114
Mohammad 4
Sharee*ah 4
Man 24
Woman 24
Solat (Prayer ) 5
Month 12
Day 365
sea 32
Land 31
Sea + land = 32 + 13 = 45
% sea = 32/45 * 100 % = 71.11111111
% land= 13 / 45 * 100 % = 28.88888889
____________
100.00
The new science has proven that the water covers 71.111 % of the
earth, while the land covers 28.889 %
Is this a coincidence? Who taught prophet Mohammad all this?
Allah,
the AllMighty taught him this.
This is but a few of the scientific miracles of the Quraan. There
are
many more miracles in the field of numbers, astronomy, space,
medicine, geology, engineering, mind, etc.

Isu Wahabbi...!

Wahabi: Apakah mereka Ahlus Sunnah?
Fahaman Pergerakan Wahabi dari sudut pandangan Ahli Sunnah Waljamaah, adakah selari atau terdapat perselisihan dan jika terdapat perbezaan adakah ianya menjejaskan akidah kita sebagai penganut Agama Islam.


--------------------------------------------------------------------------------

Jawab
Alhamdulillah, inilah jawapan ringkasnya:
Gerakan Wahabi adalah para pengikut Syeikh Muhamad bin Abdul Wahab, iaitu seorang ulamak yang terpengaruh dengan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah. Mereka ini dalam bidang fikah bermazhab Hanbali dan manakala dalam bidang aqidah berpegang kepada aliran salaf. Pengikut aliran ini banyak terdapat di Arab Saudi. Sebahagian kecil ada di seluruh negara-negara Islam termasuk di Malaysia.
Masalah: Apakah mereka tergolong di dalam Ahlus Sunnah?
Jawab: Ya, mereka adalah dari golongan ahlus sunnah.

Masalah: Adakah selari atau terdapat perselisihan dan jika terdapat perbezaan adakah ianya menjejaskan akidah kita sebagai penganut Agama Islam.
Jawab: Perbezaan yang berlaku tidak sampai menjejaskan akidah. Hanya perselisihan dari segi furuk sahaja. Banyak contoh-contoh perselisihan yang berlaku antara mereka dengan Syafi'iyah dll.
Antaranya ialah:
1. Cara mempelajari ilmu tauhid. Kebanyakan umat Islam mengikut cara Asya'irah, iaitu tauhid sifat duapuluh. Belajar menggunakan perantaraan ilmu kalam. Tetapi mereka tidak bersetuju dengan cara itu. Mereka menggunakan cara kaum salaf.
2. Tawassul. Sebahagian ulamak membolehkan bertawassul dengan orang yang telah mati, dengan syarat-syaratnya. Mereka tidak membenarkan.
3. Qunut.
4. Talqin
5. Ucapan ushalli (melafazkan niat).
6. Kenduri arwah.
7. Sambutan maulid nabi.
8. Talak tiga sekaligus jatuh satu.

--------
Tambahan:
Masyarakat Malaysia khususnya agak sukar untuk menerima aliran yang mereka bawa, kerana sudah sebati dengan mazhab Syafi'i. Seperkara lagi ialah cara penyebaran mereka yang agak keras sehingga menimbulkan kesan `lawan balik' dari masyarakat dengan begitu kuat sekali. Akibatnya, perpecahan berlaku.

Bagi kami, sikap tolak ansur dalam masalah khilafiyah adalah wajib demi menjaga perpaduan di kalangan umat Islam. Contoh, dalam masalah qunut subuh.. Siapa yang mahu buat silakan. Siapa yang tidak buat, itu terpulang. Talqin, kenduri dsbnya juga begitu. Siapa yang menganggapnya sebagai disunatkan atau disukai, sila buat. Siapa yang menganggapnya sebagai bid'ah, itu terpulang. Kita hormati pendapat mereka.

Seperkara lagi yang amat menyedihkan ialah perbuatan menyerang, memaki dan menghamun tokoh-tokoh ulamak terbilang. Sepatutnya kita kena belajar menghormati dan mengenangkan jasa-jasa mereka. Butiran-butiran idea mereka, mana yang baik kita ambil dan mana yang dirasakan tidak menepati sumber hukum kita tinggalkan. Mereka juga manusia biasa yang telah bersungguh-sungguh bekerja untuk Islam.

Sekian. Wallahu a'lam  

Rujukan:
Islam Bi-La Mazahib, Dr. Mustafa al-Sya'kah

Mazhab Syiah..!

Assalamualaikum,
Saya ingin mendapat sedikit penjelasan berkenaan dengan apa yang sekarang ini kita kenali sebagai mazhab Syiah. Kebanyakan orang mengatakan mazhab ini adalah sesat dan menyimpang dari ajaran Islam yang sebenar. Persoalan saya ialah apakah perkara2 pokok pegangan mazhab ini yang menyebabkan ianya sesat dan tidak boleh diikuti.

Sekian, wassalam.



--------------------------------------------------------------------------------

Jawapan
Semoga Allah merahmati saudara yang bertanya. Alhamdulillah, inilah jawapannya:

Berikut ini adalah petikan dari buku muzakkiratul Firaq, Hasan al-Saiyid al-Mutawalli – buku teks yang diguna pakai di sanawi satu al-Azhar & yg diiktiraf olehnya:

Syiah merupakan satu kelompok Islam yang paling awal muncul, dan ia berasal dari mereka yang berpendapat bahawa Ali Bait (keluarga Rasul) lebih layak menjadi khalifah selepas kewafatan Rasulullah s.a.w. Dan, di antara keluarga Rasul yang paling layak pula menjabat jawatan itu ialah Ali bin Abi Talib r.a.

Mazhab syiah ini mula menzahirkan dirinya pada zaman Usman bin Affan r.a.. Kemudian ia berkembang dan tersebar pada zaman Ali r.a. Kesempatan pada zaman Ali ini mereka gunakan untuk menyebarkan fahaman mereka di kalangan umat Islam.

Namun semasa kerajaan Bani Umaiyah memerintah, golongan Syiah telah diperlakukan dengan zalim. Dengan kejadian itu, umat Islam melihat bahawa Ali r.a. dan anak-anaknya telah syahid dari kezaliman tersebut. Dengan pandangan ini golongan Syiah telah dapat menarik ramai penyokong dan mazhabnya semakin tersebar.

Asas-asas Mazhab Syiah
1. Imamah (pemerintahan) bukan sebahagian dari maslahah ‘amah (kepentingan umum) yang perlu kepada perundingan dari umat. Bahkan ia adalah rukun agama dan asas di dalam Islam. Oleh itu tidak harus bagi nabi s.a.w. melupakannya. Malahan baginda wajib melantik/menentukan imam untuk umat Islam. Imam itu adalah maksum, yang terpelihara dari dosa besar dan kecil.
2. Rasulullah s.a.w. melantik Ali sebagai khlifah (pengganti nabi) dengan nas yang dinukilkan oleh golongan Syiah, kemudian ditakwilkannya dengan takwilan yang tidak dikenal oleh ulamak Islam dan ahli hadis.
Dari sinilah munculnya idea wasiat. Dan, Ali r.a. digelar sebagai Wasi – Iaitu imam yang dilantik dengan nas bukan dengan perundingan umat Islam. Manakala Ali pula mewasiatkan hal khilafah (pemerintahan) ini kepada waris selepasnya…. Begitulah seterusnya, setiap imam menerima wasiat dari imam sebelumnya.
3. Ali r.a. adalah sebaik-baik makhluk di dunia ini selepas Nabi Muhamad s.a.w. Oleh itu, barangsiapa yang memusuhinya atau memeranginya, dia adalah musuh Allah, kecuali apabila taubatnya diterima Allah sebelum mati
4. Golongan-golongan Syiah ini tidak dalam satu keadaan sahaja, bahkan ada di antara mereka golongan yang ekstrem dan ada yang sederhana.

Dari golongan sederhana, mereka hanya menganggap Ali itu lebih afdhal menjadi khlifah (selepas nabi wafat) berbanding sahabat yang lain. Mereka ini tidak mengkafirkan atau menfasiqkan sesiapaun. Mereka mengiktiraf sebagai sah keimaman yang mafdhul (kurang afdhal) dalam keadaan wujud yang lebih afdhal. Mereka juga menganggap bahawa tiada antara nabi dan Ali kecuali martabat kenabian sahaja. Yang lain-lain, apa yang dikurniakan kepada nabi, ia juga dikurniakan kepada Ali r.a.

Manakala Syiah dari golongan yang ekstrem dan melampau tidak cukup dengan mengatakan Ali itu lebih afdhal sebagai khalifah dan sebagai orang yang maksum, malahan mereka mengangkatnya sampai ke taraf nabi. Ada sebahagian dari golongan yang mempertuhankan Ali r.a. Sebahagiannya lagi menganggap hulul (meresap) tuhan pada diri Ali. Ada lagi yang beranggapan bahawa roh Ali r.a. itu menempati padanya oleh uluhiyah yang berpindah kepada diri imam-imam berikutnya.

Apa yang benar, dan apa yang kita lihat ialah pada awal tersebarnya pemikiran Syiah, ia merupakan tempat berlindung orang-orang yang mahu menghancurkan Islam keran kebencian aau sikap dengkinya. Juga menjadi tabir kepada orang-orang yang ingin memasukkan ajaran-ajaran datuk nenek mereka samada dari kalangan orang-orang Yahudi, Nasrani, Majusi dll. Syiah juga telah menjadi sebagai lorong kepada orang-orang yang mahu memerdekakan negeri mereka dan keluar dari pemerintahannya.

Semua orang-orang di atas telah menjadikan slogan `cinta ali bait’ sebagai tabir pelindung dengan meletakkan di belakangnya segala kehendak jahat mereka.

******* Intaha al-muzakkirah********

Berdasarkan kepada penjelasan di atas dan dari beberapa sumber sejarah lain, dapat kita menarik kesimpulan bahawa Syiah muncul pada asalnya sebagai satu aliran politik, bukan mazhab fikah atau aqidah. Kemudian ia berkembang yang akhirnya menjadi sebagai satu mazhab fikah dan aqidah.

Yang menjadi punca asas munculnya syiah ialah masalah khilafah. Mereka mengatakan Alilah yang semestinya menjadi khalifah bukan Abu Bakar, Umar, Usman ataupun sahabat-sahabat lainnya. Dari idea khilafah inilah ia berkembang dan berkembang sehingga berpecah kepada entah berapa jenis Syiah. Ada yang beraliran eksrim dan ada yang sederhana.

Dari banyak-banyak aliran Syiah, yang wujud hingga sekarang dari segi pengaruhnya ialah Syiah imamiah yang dianut oleh rakyat Iran dan segelintir rakyat di beberapa negara Islam lain. Manakala Syiah Zaidiyah, yang berkembang di Yaman satu ketika dahulu, saya tidak dapat mengetahui perkembangannya sekarang ini.

Syiah Imamiah inilah yang telah menyelinap masuk ke Malaysia dan Indonesia selepas revolusi Islam Iran.



--------------------------------------------------------------------------------

Sunday, October 21, 2007

Cinta sebelum kahwin dan cinta selepas kahwin




Sepasang kekasih sedang asyik bercengkerama
di tepi sebuah tasik, sambil berbual-bual mesra...

Makwe: bang, andaikata saya menjadi bintang...
Pakwe: abang kan jadi Ultramannya
Makwe:kenapa pulak, sepatutnya abg jadi bulan
purnamalah
Pakwe:Salah tu, kan ultraman ada bintang
kepunyaannya
Makwe:Oh gitu....kalau saya jadi bunga
Pakwe:Abang jadi tukang kebunnya
Makwe:Kenapa buk an kumbang
Pakwe:Sebab kumbang keje dia hanya menghisap
madu..sedangkan tukang kebun kerjanya
menyiram dan membaja bunga tu setiap hari
Makwe:Wah! hebatnya abg nie...begitu pandai
berkata-kata

Setelah puas berbicara dan bergurau senda,
bangunlah pasangan kekasih tersebut untuk
bersiar-siar...tiba2 si makwe tersepak sebatang
tunggul kayu, dan jatuh tersembam ke
tanah....bedebik!!!!!! macam nangka busuk
daa!!!!

Makwe:Aduh!!!! sakiknya be, (awek tu rupanya
minah kelate)
Pakwe:Cilako! punyo tunggul kayu....buto ko!!!!!,
tak nampak ko oghang nak
lalu(rupa2nya si pakwe tu orang N9)...sayang
takde apa2 ke?
Makwe:Takde sikit je bang...cuma luka sikit jer
dahi nie
Pakwe:Nasib baik tunggul kayu, kalau orang tadi
memang nahas abg kejekan.

Memang telah ditakdirkan jodoh mereka
berdua...selang beberapa bulan selepas itu
pasangan kekasih ini pun mendirikan
rumahtangga...2 tahun kemudian, si isteri teringat
kembali kisah yang lalu sewaktu membawa ana k
mereka bersiar-siar di tasik yang sama ketika
bercinta dahulu,

Isteri:Bang, ingat lagi tak tempat nie?
Suami:Masakan abg boleh lupa
Isteri:Kalau saya jadi bintang
Suami:Abang jadi beginilah
Isteri:Kenapa bukan Ultraman...
Suami:Kat Malaysia mana ada Ultraman...kat
Jepun adalah....apa lah awak nie
Isteri:?????????, kalau saya jadi bunga
Suami:Abang jadi beginilah
Isteri:Apa abg nie...cakaplah betul2
Suami:Apo kono eh dongan ekau nie...dah buang
tebiat ko, tak nampak anak kito tu....kalau dah
abg jadi Ultraman ngan ntah apo apo ntah laie,
sapo nak bagi makan kek anak kito tu....yang
mengado2 nak jadi bintang tu buek apo???
Isteri: Abe nie tok supo dulu....tok rometik lasung,
mete2 la saya nie doh tok comey lagi
Suami:Takdo nak romantik kosmetik do....

Selepas puas duduk sambil berbalah, maka
berjalan pulanglah keluarga tersebut....tiba2 si
isteri tadi tersepak sebatang tunggul kayu
(mungkin tunggul yg sama), lalu jatuh gedebuk!!!!
ke tanah.....

Isteri:Aduh abe sakik nyo!!!!!
Suami:Apo kono eh awak nie....buto ko, punyo
bosa tunggul tu tak nampak ko!!!!!!!!!!


* MORAL CERITA: Sebelum kahwin semuanya di
mata indah2 belaka, selepas kahwin semuanya
tak seperti sebelumnya...so, perkahwinan
bukanlah semata-mata atas dasar cinta dan kasih
sahaja, perlulah berlandaskan apa yg telah
disyariatkan oleh Nabi Muhammad s.a.w & agama
islam......wallahuallam.

ROMANTIK, CARING, SENTIMENTAL VALUE, SEHATI SEJIWA, FANTASTIC...SEMUANYA HANYALAH PLASTIK !


Melibatkan diri dalam perhubungan erat yakni dunia percintaan yang lebih kearah nilai - nilai di atas semuanya adalah retorik atau tiada pengertian cinta hakiki sebenarnya. Cinta di atas lebih ke arah kepada rangsangan nafsu yang di salah erti kerana perhubungan persahabatan yang rapat dan terbuai oleh dodoian perasaan. Sebab hakikat percintaan yang di benarkan oleh Islam ialah asas daya tarikan kepada kewarakan seseorang yang menjadi tarikan kepada cinta bersyariatkan islam. Kebanyakan persahabatan yang lebih bermotifkan memikat sememangnya lebih ke arah sentimental value yakni lebih kepada pemberian hadiah tidak kira apa jua barangnya...jika tidak berminat, masakan nak mengorbankan wang kepada seseorang ....romantik pada dasarnya adalah bukan satu prinsip di dalam islam ....bagaimanakah akan wujudnya hubungan romantik sekiranya mereka tidak berhubungan atas alasan kalau hanyalah melalui asas pendekatan Islam.??

Cinta di dalam Islam sebenarnya tiada hubungan romantik atau caring atas alasan jika benar benar pencinta pencinta yang memahami corak Islam lebih ke arah menulis peringatan peringatan Allah yang senantiasa takutkan kemurkaan Allah di dalam konteks cara perhubungan walaupun mungkin tidak pernah berdating.... Malah orang yang bercinta di dalam bentuk syariat Islam takut untuk berhubungan secara menulis.......kerana was-was dengan keupayaan menahan bentuk luahan hati yang akan menimbulkan zina hati. Malah orang yang benar-benar beriman takut untuk berhubungan melalui telefon atau kaedah bercakap yang penuh lemah lembut dalam bentuk hubungan lain seperti chat kerana biasanya kekerapan hubungan percakapan lebih kearah tidak tertapis dan bisa menggoda
keimanan dengan rasa rindu dengan suara dan gurauan sehingga akhirnya membuat tautan rasa cinta asmara dana bermula kecuali bagi mereka yang benar-benar tidak ada masalah hati..itu pun boleh menjadi satu bentuk perhubungan awalan jika tidak di sekat.

Semakin kerap berhubung akan menjadikan semakin rapat perhubungan dan akhirnya tanpa mengimbangkan kewarasan akal dan lebih mementingkan perasaan dan nafsu akhirnya menjerumus kepada kefahaman itulah cinta yang sebenarnya. Kerana atas dasar apa ???...rasa rindu yang amat sangat............sedangkan hakikat rindu yang sebenar ialah rindukan Allah...orang yang beriman dapat menangkis ketahanan rindu apabila asas cinta benar benar berlandaskan iman.

Bukankah di dalam Islam sendiri sudah menggaris pandu corak meminang wanita....tetapi anak-anak muda dewasa ini lebih suka kepada bercinta dan mencari cinta......dan mencari masalah di dalam konteks perhubungan cinta dan akhirnya terjebak di dalam lautan cinta yang memabukkan. Cinta berasaskan Islam ialah cintakan kebaikan, keimanan dan keutuhan pendirian kerana ia adalah asas kepada tiang pengukuhan iman di hari depan. Malah cinta di dalam Islam lebih ke arah rasa hormat, malu dengan kewarakan responden kerana itu lah cinta hakiki yang tidak boleh di jual beli. Malah malu untuk berkata-kata di sebalik kata-kata yang tidak sepatutnya.

Apabila individu itu benar benar mencintai seseorang itu atas sifat-sifat di dalam diri respondennya.....ia lebih ke arah sifat mengkagumi untuk memilikinya tanpa syak dan was-was akan kebaikan, keimanannya dan keutuhan pendirian responden. Jika ia benar-benar memahami konteks iman didalam percintaan yang terbina di dalam dirinya, daya tarikan ke arah cabaran cabaran cinta luaran murahan yang mendatang tidak bisa menembusinya. Maka tidak ada dua, tiga atau ke empat sikap jatuh cinta di dalam satu masa.

Malah masalah samada sayang ke, samada tidak sayang ke......tidak timbul ...kerana asas cinta sebenar ialah keupayaan untuk sama-sama menggembeling meningkatkan iman andaikata terbina ikatan yang di akhiri ukhwah di dalam percintaan iaitu ikatan rumahtangga. Cinta berasaskan Islam dan syariat lebih ke arah memupuk ukhwah
islamiyah di dalam pemantapan jasmani dan rohani. Itulah cinta yang sebenar di dalam Islam....bukan seperti sebahagian dari anak-anak muda yang tidak memahami konteks percintaan hakiki yang mana terlalu mudah jatuh cinta dengan hanya sekali pandang, dan juga dengan hanya tautan kata -kata.

Sememangnya tidak di nafikan kuasa cinta benar-benar dapat menguasai respondennya. Ada yang berubah sikap dengan rangsangan cinta....contoh ada yang semakin beriman, semakin baik dan semakin terdidik kerana nasihat dan peringatan oleh orang yang di cintainya. Tetapi adakah rangsangan itu akan terus berkekalan andaikata cinta berpaling arah atau tidak menjadi. Inilah yang di bimbangi kerana rangsangan cinta murahan hanya satu kepura - puraan yang tidak berkekalan atas asas tujuan untuk memikat hati. Ada yang jadi baik ..bercakap yang baik baik di depan orang yang di cintainya....almaklumlah yang di cintai itu seorang yang beriman....tetapi bila bercakap dengan kawan kawan lain mulalah membebel entah apa-apa kerana asas malu tiada.

Sebab itu di dalam konteks perhubungan cinta sesama Islam...jika ingin memulakan ikatan cinta itu....hendaklah berasaskan cinta yang penuh didikan iman. Perhatikan muamalat responden agar tidak tersalah jatuh di dalam jerat percintaan yang tidak patut....sebab ia lebih ke arah mengheret masalah baru....mungkin akan menjatuhkan ke lembah hina seperti yang terjadi di dalam kes Nur Aisyah Bukhari...semuanya bermula dari kesilapan Nur Aisyah sendiri yakni tidak memerhati, memikir baik baik dan memutuskan apa yang di cintainya itu layak atau tidak untuk di cintai. Sungguhpun di katakan Nur Aisyah sudah terdidik sebelum ini...tetapi iman yang sebenarnya ialah dari asas pendekatan dirinya sendiri... Ilmu yang di pelajarinya sekiranya tidak di amalkan akan menjadi perosak di dalam dirinya maka itulah yang berlaku di dalam diri Nur Aisyah.

Begitu juga dengan anak-anak muda kita, bilamana seorang pemuda menyampaikan hasrat cintanya....jangan mudah terusik hati...perhati kan agamanya, kebaikannya......dan segalanya sejak dia belum mengenali kita..maksud sifat asalnya dan muamalat asalnya....kerana jika kita mudah membenarkan hati di lalui ...ia hanya akan membuka peluang kepada ke arah ketidak fahaman konsep cinta berasaskan islam.... Biarlah di katakan diri kita ego...ego untuk kebaikan yakni menjaga diri untuk mengimbangi antara kewarasan akal dan iman yang akan menjadi benteng dan senjata melumpuhkan pihak lawan...benarkah begitu...sebab bagi perempuan mahupun lelaki yang beriman mempunyai sifat-sifat yang konkrit di dalam pendirian mahupun akhlak...bukankah akhlak yang cantik terbina dari didikan hati naruni iman yang cantik?

Bagi yang memahami dan mengerti apa itu iman, dia tidak ragu-ragu untuk terus memiliki perempuan itu dengan jalan terbaik iaitu apa???..tentulah sekali dengan meminang wanita ini....sebab wanita ini bukan calang-calang imannya...tentulah terfikir di hati mereka......"Akulah yang paling bertuah andaikata aku berupaya memiliki wanita yang paling payah untuk di kuasai,..kerana apabila di berinya cintanya pada aku...akulah orang yang paling agung dan terhormat di atas pemberiannya itu dengan cara yang di izin dan di halalkan oleh Islam dan Allah"

Jadi kata-kata bidalan ....Berkawan biar beribu bercinta biar satu...tidak begitu tepat di dalam konteks Islam dan patut di tambah...bercinta biarlah untuk teman di akhirat yang dihalalkan oleh Islam bersebabkan faktor-faktor semua panahan cinta di atas konsep berkawan adalah tidak tepat dan bercanggah di dalam konteks perhubungan di dalam Islam sebab kerana ia hanya boleh menjatuhkan ke arah perhubungan dalam suasana fitnah.

Akhir kalam, hanya Jauhari sahaja yang mengenal Manikamnya yakni hanya orang orang yang beriman akan menghargai dan mengagungi keimanan orang yang patut di cintainya kerana hanya orang yang baik-baik sahaja yang inginkan sesuatu yang baik....di situ sudah menampakkan penilaiannya.......dimana jodoh yang baik adalah untuk orang yang baik..dan begitu lah sebaliknya. Kerana orang yang tidak baik tidak menyanggupi untuk hidup bersama dengan orang yang baik kecuali dalam dirinya itu adalah mempunyai zat yang baik juga.

wallahu'alam bissawab...

Berkata Imam Nawawi:

"Aku menyintaimu kerana agama yang ada padamu, jika kau hilangkan agama dlm dirimu, hilanglah cintaku padamu"

DisakitkanNya kita sekejap tapi cepat-cepat disembuhkan semula kerana cintaNya, disusahkan sedikit agar insaf, namun segera disenangkan semula. Itulah belaianNya. Dimarahkan juga kadang-kadang kerana sayang,namun tidak lama kerana kasihNya. Dipohon-pohon kepadaNya, untuk meminta itu dan ini,Tuhan amat melayani hambaNya, tapi si hamba tidak peduli langsung!

Dear Friends...
We are never too old to learn
and never too young to die
Follow the step of ulama' to learn
and follow the step of syuhada' to die
So, Life For Islam

Cinta...ooo..Cinta..!


Cinta sebagai satu fitrah
Islam menggariskan satu sistem yang syumul
yang merangkumi seluruh aspek kehidupan. Oleh
kerana Allah sendiri yang mencipta kita, Dia Maha
mengetahui segala naluri dan fitrah kita. Kerana
itulah Islam meraikan fitrah dan kehendak naluri
manusia, dan salah satu daripadanya adalah cinta.
Dari Muhammad Muhammad As-sharif, dari
Universiti Al-Azhar dalam bukunya " Islah Al-
Ummah A'lah Huda As-Sunnah" (islah @ reformasi
ummah di atas cahaya sunnah) menyatakan
bahawa telah difitrahkan yang seorang lelaki akan
mempunyai perasaan terhadap perempuan, dan
begitulah sebaliknya.

Ini kerana perempuan itu dijadikan daripada rusuk
lelaki, sebab itu lelaki ada perasaan terhadap
wanita yang sememangnya dijadikan daripada satu
bahagian tubuh dirinya sendiri. Kalau dilihat dari
kisah kehidupan awal manusia, seperti diceritakan
dalam kitab sirah imam Ibnu Kathir, "al-bidayah wa
an-nihayah",dan beberapa kitab lain, bahawa nabi
Adam alaihissalam sendiri kesunyian ketika mula
diciptakan di dalam syurga, lalu Allah menciptakan
Hawa bagi menjadi teman hidup Adam. Tapi Allah
tidak membiarkan mereka bercinta begitu saja
tanpa ada ikatan, mereka lantas diijabkabulkan.
Allah Taala berfirman, maksudnya: "Sesungguhnya
pada diri Rasulullah itu ada satu contoh yang amat
baik untuk kamu ikuti..". sepanjang rentetan
sejarah rasul dan para sahabat, perkataan cinta itu
wujud dalam rumahtangga mereka.

Apabila seseorang jatuh cinta dengan perempuan,
mahu menjadikannya sebagai serikandi hidup,
maka dibenarkan dia melihat perempuan itu
mengikut batas syara'. Terdapat hadis hadis dalam
bab bolehnya melihat orang yang berkenan untuk
dibuat isteri (maknanya melihat kepada yang
bukan aurat), contohnya hadis riwayat Imam
Tirmizi: daripada Mughirah bin Syu'bah, bahawa dia
hendak meminang seorang perempuan, lalu
bersabda Rasulullah s.a.w: " Pergilah kamu
melihatnya, sesungguhnya ia akan memanjangkan
lagi kasih sayang antara kamu berdua
nanti.. "Tafsirannya, bila jatuh hati atau berkenan
pada seseorang perempuan, tindakan seterusnya
adalah mengikat ikatan samaada khitbah atau
pertunangan ataupun berkahwin. Selepas itu
mereka barulah mereka bercinta sebagai suami
isteri.

Maka daripada perkara di atas, Islam menyediakan
ruang untuk bercinta, iaitu percintaan untuk
perkahwinan. Maknanya di sini Islam meletakkan
cinta itu sebagai satu tanggungjawab, bukan satu
permainan atau keseronokan semata mata. Jika
benar benar mencintai seorang perempuan itu,
seorang lelaki hendaklah menunaikan
tanggungjawabnya, jika sudah bersedia maka
ikatlah dengan ikatan yang sah, jika belum
bersedia, banyak-banyaklah berdoa pada Allah dan
jangan sekali kali melakukan perkara yang
berlanggar dengan syara'yang boleh mencemarkan
kesucian cinta sebagai satu fitrah. Justeru,
bersamalah kita mengawal fitrah yang indah ini
agar tidak terpesong ia menjadi fitnah, InsyaAllah.
Hanya cinta Allah yang boleh memimpin kita
meniti lembah sunyi menuju firdausi.Wallahua’lam.

Jangan mudah melafaz kasih,kasih itu untuk siapa..
Jangan mudah melafaz sayang,sayang itu pada
siapa..
Jangan mudah melafaz cinta,cinta itu pada Yang
Esa,
Cintakan bunga,bungakan layu..cintakan manusia
kan pergi.

Myself..to be continued


ana abdul khaq baba..sedang menuntut di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia dalam takhassus Handasah..I meant Kuliyyah of Engineering..Insya-allah,ana nak amik Biotechnology Engineering ntuk major nanti..nie baru sem pertama buat degree..b4 ni wat foundation di pusat asasi UIAM di petaling jaya..dari december 2005 smpai june 2006..

Cinta Dunia Remaja : Tragedi Yang Menyayat Hati




Tidak ada orang yang boleh mendakwa dirinya lari daripada mainan perasaan. Asal saja ia bernama manusia, maka sekaligus dirinya akan dicuba dengan mainan nafsu yang bagaikan lautan ganas yang begitu kuat bergelombang. Salah satu darinya ialah mainan cinta.

Tidak sedikit orang yang rebah kerana cubaan ini. Dalam berbicara persoalan peringkat pembinaan ‘cinta lutong’, As-Syauqi pernah bermadah :

Benar kata Syauqi, cinta lutong ini bermula dengan mainan mata yang tidak mempunyai sempadannya, ia kemudiannya diikuti dengan sahutan suara dan saling berhubung. Sampai peringkat tersebut, amat sukar sekali bagi pasangan cinta untuk tidak bertemu dan berdating sekaligus mendedahkan diri kepada aksi yang lebih hebat. Oleh kerana itulah, Islam dalam menjaga kesucian cinta dari dicemari oleh unsur-unsur nafsu meletakkan batasan pandangan seorang muslim dan muslimah. Firman Allah SWT yang bermaksud :

“..Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; sesungguhnya Allah Amat Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan...”
(Surah An-Nuur, ayat 30)

Betapa bahayanya cinta lutong ini boleh dilihat apabila pasangan yang dhanyutkan olehnya tidak akan berupaya untuk berfikir secara waras lagi. Setiap detik dan masa yang berlalu tidak akan sunyi dari memikirkan persoalan cinta mereka. Setiap saat, jiwa sudah tidak mampu lagi untuk tenteram sekiranya tidak didodoikan dengan suara halus dan lunak yang berbicara dengan kata-kata yang hanya layak diperdengarkan di dalam kelambu. Sudah berkubur cita-cita perjuangan dan sudah lebur harapan masyarakat yang dipikulkan di atas bahu, yang ada hanyalah kehendak memuaskan hati pasangan masing-masing. Lantas, di saat demikian, layakkah orang yang hanyut ini diharapkan memikul tanggungjawab melaksanakan tugas penting membimbing masyarakat?

Apakah penyelesaian terhadap permasalahan ini? Jalan yang paling baik ialah perkahwinan. Rasulullah SAW pernah bersabda yang bermaksud :

“..Wahai golongan pemuda! Sesiapa di antara kamu yang telah mempunyai keupayaan iaitu zahir dan batin untuk berkahwin, maka hendaklah dia berkahwin. Sesungguhnya perkahwinan itu dapat menjaga pandangan mata dan menjaga kehormatan. Maka sesiapa yang tidak berkemampuan, hendaklah dia berpuasa kerana puasa itu dapat mengawal iaitu benteng nafsu..”
(Bukhari : no. 1772, Muslim : no. 2485)

Selain daripada perkahwinan yang tentunya merupakan perkara yang hampir mustahil untuk dilaksanakan dalam dunia seorang penuntut ilmu, maka Rasulullah SAW mencadangkan puasa sebagai jalan terbaik melepaskan diri dari kekangan nafsu yang meronta-ronta. Selain daripada itu, Islam sama-sekali tidak membuka pintu yang lain. Selain daripada perkahwinan, tidak dapat tidak, hanyalah kawalan terhadap jiwa mampu menyelamatkan diri sendiri dari turut terjun dalam arus ganas cinta lutong.

Sesungguhnya cinta sebelum perkahwinan adalah cinta palsu yang walaupun dihiasi dengan rayuan-rayuan halus namun ia adalah panggilan-panggilan ke lembah kebinasaan! Dan sekalipun kekosongan jiwa daripada cinta lutong secara zahirnya adalah penderitaan dan kesunyian yang begitu hebat, namun itulah hakikat cinta sejati kepada Allah. Andainya hati dihiasi dengan rayuan-rayuan syaitan yang seringkali mengajak ke arah melayan perasaan, maka hilanglah di sana cita-cita agung untuk menabur bakti kepada Islam sebagai medan jihad dan perjuangan.

Percayalah, masa muda yang dianugerahkan oleh Allah hanyalah sekali berlalu dalam hidup. Ia tidak akan berulang lagi untuk kali kedua atau seterusnya. Meniti usia remaja dengan berhati-hati dan mengenepikan mainan perasaan adalah merupakan perkara yang amat sukar sekali. Apatah lagi, semakin dihambat usikan perasaan, semakin ia datang mencengkam dan membara. Namun, itulah mujahadah melawan perasaan. Sekadar perasaan dan diri sendiri menjadi musuh, alangkah malunya untuk kita tewas terlalu awal. Usia emas yang diberikan ini alangkah baiknya andainya digunakan sebaik mungkin menggali sebanyak mana anugerah di bumi ilmu.

Namun, kita manusia boleh tertewas bila-bila masa sahaja. Tidak kira siapapun kita. Sekalipun kita arif malah benar-benar mengetahui bahawa yang hadir hanyalah sekadar tipuan, namun kita bisa rebah dalam ketewasan yang kita sendiri sebenarnya merelakannya.

Oleh yang demikian, apakah yang akan menyelamatkan selain keimanan, ketakwaan dan kecekalan?

Cerpen Cinta

Harriz. Satu nama yang cukup aku kenal satu ketika dahulu. Dia pernah menjadi suami aku. Suami yang bergelar hanya pada nama tapi tidak pernah memiliki sepenuhnya jiwa dan hati aku ketika itu. Perkahwinan yang berlandaskan kertas putih dengan seribu perjanjian yang boleh menjatuhkan maruah seorang suami. Aku tahu, Harriz tidak pernah mempersetujui dengan apa yang aku lakukan sebelum kami mengikat tali perhubungan yang suci. Namun, kerana sayang dan cintanya pada aku dia menerima niat aku tanpa sebarang bantahan yang keluar dari mulutnya. Kenapa Izham tidak seperti Harriz? Sungguh berbeza nilai dan peribadi mereka antara satu sama lain.

Harriz terlalu baik tapi hati aku tidak dapat menerima cintanya. Kenapa?.....Dia cukup sempurna untuk menjadi seorang suami dan pemimpin yang boleh menjaga aku sehingga ke akhir hayat. Adakah aku yang terlalu bodoh untuk menolak cintanya yang tulus dan ikhlas menyayangi aku, atau keegoan aku yang menguasai diri.

"Saya menerima awak bukan atas paksaan sesiapa tapi hati ini yang ikhlas mencintai awak. Saya tahu taraf awak dan saya berbeza ibarat langit dan bumi tetapi untuk membahagiakan awak, itu adalah jaminan saya sebagai bukti bahawa saya menyayangi awak. Walaupun kontrak kita hanya setahun tapi cinta saya sampai ke mati.

"Biarpun kita akan berpisah nanti, namun untuk menghilangkan ingatan saya terhadap awak adalah amat sukar. Sekali saya dah letakkan awak dalam hati saya bermakna awaklah gadis pertama dan terakhir yang saya cintai walau awak membenci saya seumur hidup awak......"

Kata-kata itu masih aku ingat sampai sekarang. Keegoan aku ketika itu mulai luntur tapi hati aku keras. Aku menolak cintanya mentah-mentah kerana bagi aku, lelaki mudah mengeluarkan kata-kata manis namun untuk membuktikannya adalah satu dalam sejuta. Aku tidak mempercayai Harriz. Bagi aku, Izham lelaki pertama yang mencuri hati aku adalah terlalu sempurna untuk aku. Aku bertemu dengan Izham sewaktu kami menyambung pengajian di London. Izham bijak memainkan kata-katanya dengan rupa parasnya yang kacak itu untuk menambat hati aku. Hanya dunia sahaja yang tahu bagaimana gembiranya hati aku ketika itu dapat berpasangan dengan Izham , seorang lelaki yang menjadi rebutan gadis-gadis lain di luar sana.

Hampir dua tahun hubungan kami terjalin. Tiada sebarang masalah di antara kami sepanjang perhubungan itu. Pertengkaran kecil adalah perkara biasa bagi kami. Seringkali juga kawan-kawan aku menasihatkan supaya berpisah dengan Izham kerana dia bukanlah seperti apa yang aku sangka. Dia adalah Romeo. Banyak kali mereka terserempak dengan Izham bersama gadis-gadis lain. Aku yang bodoh kerana tidak pernah percaya dengan kata-kata mereka. Pada fikiran aku ketika itu, mereka terlalu cemburukan aku. Itulah sebabnya mereka memfitnah Izham supaya hubungan kami putus dan mereka boleh mengambil kesempatan memenangi hati Izham. Sehinggakan aku hampir hilang kawan hanya semata-mata kerana terlalu mempercayai Izham.

Selepas tamat pengajian, aku pulang ke Malaysia. Izham masih di London kerana tempoh pengajiannya ada lagi setahun. Ketika itulah detik hidup aku bersama Harriz bermula. Aku telah dijodohkan dengan Harriz oleh ayahku.

Entah mengapa, ayah terlalu sukakan Harriz sedangkan Harriz hanyalah pekerja bawahan ayah. Dia bukanlah dari keluarga yang senang dan setaraf dengan kami. Namun, ayah tidak mengambil kira itu semua. Kata ayah, Harriz mampu menjaga aku sebagaimana ayah dan ibu menjaga, mendidik dan membesarkan aku. Dia percayakan Harriz sehinggakan dia pernah berkata segala hartanya termasuk aku akan diserahkan kepada Harriz andai satu hari nanti dia pergi buat selama-lamanya. Kepercayaan ayah terhadap Harriz memang tiada batasan, begitu juga dengan ibu. Aku tahu, ayah ada penyakit yang kronik iaitu sakit jantung dan darah tinggi. Aku tak sanggup untuk menolak permintaan ayah. Mereka adalah segala-galanya untuk aku. Betapa perit dan payahnya mereka membesarkan aku. Ayah juga bukanlah dari keluarga yang senang tetapi berkat kerajinan dan semangat ayah yang tinggi serta dorongan ibu membuatkan aku dapat menikmati hidup ini dengan segala kemewahan yang tak dapat aku bayangkan. Tapi, aku juga inginkan kehidupan aku sendiri.

Berhari-hari aku memikirkan keputusan ayah samada untuk menerima atau sebaliknya. Kesihatan ayah tidak mengizinkan aku untuk berfikir lama. Akhirnya, persetujuan dibuat dan dalam diam-diam aku juga turut membuat perjanjian dengan Harriz lelaki yang tidak pernah aku temui. Aku bencikan Harriz kerana aku menyangka Harriz bukanlah seperti apa yang ayah bayangkan. Dia mungkin mempunyai rancangan yang besar untuk merampas kekayaan kami dengan mengahwini aku dan berpura-pura baik di hadapan ayah dan ibu.

"Selepas kita bernikah, saya haramkan awak untuk menyentuh saya. Kita hanya berlakon di hadapan ayah dan ibu saya begitu juga dengan keluarga awak. Selepas setahun, awak ceraikan saya. Ini dah termaktub dalam perjanjian kita."

Aku tidak berani memandang wajah Harriz ketika kami berjumpa buat pertama kalinya di sebuah restoran. Aku akui, Harriz memang tampan orangnya malah lebih kacak daripada Izham. Sedikit sebanyak hati perempuan aku mulai cair namun aku pantas melarikan fikiranku pada perkara yang lain. Harriz merenung aku tanpa berkelip mata. Aku gelabah. Langsung tidak dibaca perjanjian MOU yang aku letak di hadapannya. Sakit hati aku dibuatnya ketika itu. Aku kuatkan semangat untuk memandang Harriz dan cuba berlagak serius.

"Tuhan kurniakan mata untuk melihat apa yang ada di hadapan kita. Saya dah letakkan fail perjanjian kita di hadapan awak. Takkan awak tak tahu nak menggunakan mata awak tu untuk melihat apa yang patut?" Aku memerli Harriz. Dia cuma tersenyum. Masih tidak puas menatap wajah aku. Seluruh pelusuk wajahku dijajahnya.

"Memang Tuhan anugerahkan mata untuk melihat. Sekarang, saya sedang melihat satu lagi anugerah Tuhan yang diberikan kepada saya. Kecantikan yang tidak pernah saya bayangkan, tapi sekarang baru saya tahu bahawa sungguh indah alam ini dengan adanya wanita secantik awak, Nurul Ain Bt Hamdi..." Ungkapan pertama keluar dari mulut Harriz.

Aku tersedak, hampir tersembur fresh orange yang sedang kuminum. Pantas tanganku mencari tisu di dalam beg tangan. Harriz masih tersenyum. Merah padam muka aku menahan malu. Bijak sungguh Harriz bermain dengan kata-kata. Aku hampir terpedaya dengan pujiannya. Ahh...Lelaki, semuanya sama...

"Tapi sayang, awak tidak menggunakan kecantikan awak itu untuk melambangkan hati awak. Buat pengetahuan awak, saya ini bukanlah seperti apa yang awak bayangkan. Niat saya ikhlas untuk memperisterikan Nurul Ain Bt Hamdi. Jangan kerana awak kaya dan hidup mewah, awak takut saya akan merampas semuanya itu dari tangan keluarga awak. Terus terang saya katakan, seandainya awak ini adalah gadis cacat yang kudung tangannya atau bisu mulutnya saya tetap akan mengahwini awak walau awak miskin sekalipun.

"Bagi saya, harta boleh dicari tapi cinta yang tulus suci hanyalah wujud sekali dalam hidup kita dan awak adalah wanita yang berada di dalam hati saya sekarang sehinggalah saya tidak bernafas lagi di atas bumi bertuah ini." Harriz tersenyum lagi.

Aku pula tergamam. Macam mana dia boleh mengenali aku sejauh begitu. Kata-katanya kedengaran seolah-olah kami pernah berjumpa. Tapi, aku rasa tidak kerana inilah kali pertama aku melihat wajahnya. Sungguh pelik orang ini. Harriz membuka fail biru itu. Tanpa dibaca walau sebaris ayat pun, dia mengambil pen dari poket bajunya lantas ditandatangani MOU tersebut.

"Awak tak berniat nak baca MOU itu sebelum awak sign?" Aku memberanikan diri untuk bertanya pada Harriz. Sekali lagi dia memandang aku dengan pandangan yang penuh bermakna baginya.

"Kalau saya baca, adakah niat awak itu akan berubah untuk menerima saya bagaimana ikhlasnya saya menerima awak?" Terperangkap lagi aku dengan kata-katanya. Entah kenapa di mana hilangnya marah aku dan semangat aku ketika itu. Lelaki ini benar-benar lain. Tidakkk!!..... Aku bukan mudah untuk menerima dia. Cinta aku pada Izham masih kuat. Harriz bangun. Air minuman yang dipesan tidak disentuh, masih suci sepertimana aku.

" ...." Itulah kata-kata terakhir yang diucapkannya sebelum meninggalkan restoran itu. Aku terpinga-pinga. Pelik dan aneh lelaki ini. Sebelum aku berjumpa dengan Harriz, terlalu banyak kemusykilan tentangnya yang berlegar-legar di dalam fikiran aku. Kini pada pertemuan pertama kami, semakin bertambah kusut fikiran aku memikirkan tentang Harriz. Siapakah dia sebenarnya? Apakah yang dia mahu daripada aku? Atau adakah dia memang benar-benar tulus mencintai aku. Ahhhhh....makin difikir, makin pening aku dibuatnya.

***********************************************************

Kini, telah hampir seminggu aku menjadi isteri kepada seorang lelaki yang tidak aku cintai. Majlis perkahwinan yang diadakan amat meriah tetapi aku tidak merasai keseronokan itu. Mungkin Harriz juga begitu. Perhubungan aku dan Harriz memang terbatas. Itu adalah syarat aku sendiri sebelum Harriz melafazkan akad nikah. Kami hanya berpura-pura mesra di hadapan ibu dan ayah tetapi di sebalik tabir kehidupan kami, tidak wujud kemesraan tersebut. Harriz benar-benar memberi kerjasama yang baik. Kadangkala simpati aku menjengah di hati kecilku. Pernah aku menasihati dia supaya melepaskan aku sebelum tamat kontrak perkahwinan kami tapi Harriz bukanlah lelaki yang senang dipujuk rayu.

"Saya seorang yang menepati janji. Walau hati ini berat untuk berpisah dengan awak, saya tetap akan patuhi syarat awak bahawa kita hanya bercerai selepas tamat tempoh kontrak. Awak sendiri tahu bagaimana perasaan saya pada awak. Tidak munasabah andai saya menceraikan awak sekarang. Kalau boleh, saya mahu takdir membuka pintu hati awak untuk menerima cinta saya dan menyayangi saya sebagaimana tulus dan sucinya cinta saya terhadap awak."

Tiba-tiba Harriz memegang tangan kananku ketika aku sedang mengikat rambut lantas diciumnya perlahan seolah-olah aku ini bagaikan puteri yang sedang berhadapan dengan rakyat biasa. Berderau darahku ketika itu. Aku menjarakkan diri. Bulat mataku memandangnya. Tanpa segan renungan Harriz semakin tajam memandang ke arah aku. Aku gementar. Rasa marah dan geram wujud dalam diri ini. Harriz cuba untuk memperdayakan aku dengan kata-kata manisnya.

"Tolong jangan bersikap kurang ajar! Sudah cukup selama ini saya bertahan dengan sikap dan perangai awak!! Awak jangan umpan saya dengan kata-kata manis awak tu. Saya tak akan terpengaruh. Kontrak tetap kontrak. Biarpun setahun atau dua tahun atau selama-lamanya, saya tidak akan mencintai awak atau belajar untuk menyintai awak!!

"Cinta saya hanyalah untuk Izham. Awak tahu bukan? Izham lebih dahulu hadir dalam hidup saya tapi awak merosakkan segala-galanya dengan memperalatkan ayah dan ibu saya. Saya bukan macam mereka. Itu sahaja yang awak perlu tahu!!" Bentakku tiba-tiba dengan penuh berani.

Aku sendiri terkejut dengan tindakan aku. Dari mana aku dapat kekuatan untuk melawan perasaan aku? Aku memaling ke arah lain. Terasa semangat untuk mempertahankan diri wujud dalam diri ini. Mungkin kerana rindu aku pada Izham semakin kuat dan kesalahan aku pada Izham juga berat. Harriz hanya diam. Sedikit sebanyak nampak juga perbezaan di raut wajahnya yang mungkin terkejut dengan kata-kata amarahku yang tiba-tiba.

"Maafkan saya kerana buat awak marah. Saya tak ada niat untuk menyakitkan hati awak, Nurul Ain. Saya harap kita masih boleh jadi kawan," ringkas sahaja kata-kata Harriz kali ini. Aku masih tidak memandang wajah Harriz.

"Nampaknya dah masuk waktu solat Isyak sekarang. Mari, kita berjemaah," pelawa Harriz lembut. Aku memandang wajahnya. Dia tersenyum, "Saya tunggu di bilik." Harriz berlalu pergi meninggalkan aku di ruang tamu. Perasaan marahku sudah reda. Malu pun ada bila mengenangkan kembali kemarahan aku yang berapi-api itu. Nampaknya Harriz masih boleh buat muka selamba sedangkan sudah berbakul-bakul aku memarahinya sepanjang dia duduk di rumahku.

Tidak tahu bagaimana lagi untuk aku mewujudkan rasa benci dalam diri Harriz supaya dia membenci aku. Kini, perkahwinan kami sudah hampir 3 bulan. Ayah dan ibu pula sudah bertanya tentang keadaan kesihatan aku. Itu tidak lain dan tidak bukan mesti berkaitan dengan hal anak. Bagaimana aku nak memberitahu mereka bahawa aku ini masih suci lagi. Harriz tidak pernah menyentuh aku walaupun dia berpeluang. Dia benar-benar mengikut segala kontrak yang ditulis oleh aku itu supaya tidak menjalinkan apa sahaja hubungan dengan aku. Aku bertambah bingung. Segala apa yang aku lakukan semuanya tidak menjadi. Harriz masih lagi menyayangi dan menyintai aku. Aku dah tak tahu nak buat apa. Aku rindukan Izham di saat-saat begini. Aku kesunyian. Tanpa Izham aku rasa kehilangan. Kadangkala aku nampak bayangan Izham dalam diri Hariz. Sampai bila aku mampu bertahan. Harriz terlalu baik terhadap aku. Hanya perempuan gila sahaja seperti aku yang tidak jatuh cinta padanya setelah pelbagai cara dia lakukan untuk menambat hati aku. Aku juga manusia biasa. Cinta akan datang dan pergi sesuka hati dalam hidup ini. Apakah perasaan aku terhadap Harriz sekarang? Aku semakin bingung dengan kehidupan yang aku lalui kini.

Jam menunjukkan pukul 2.00 pagi. Aku tiba lewat di rumah. Tapi, bukan kerana banyak kerja di pejabat cuma aku sengaja pulang lambat supaya Harriz menyangka aku perempuan yang selalu balik lewat malam kerana puas berseronok di luar. Terjengket-jengket kaki aku melangkah masuk. Suasana gelap menyelubungi rumah banglo dua tingkat pemberian hadiah ayah sempena perkahwinan kami. Mujurlah hanya aku dan Harriz yang tinggal di sini. Kalau tidak, tentu aktiviti kami akan terbongkar lebih awal. Minta-minta Harriz akan memarahi aku kerana pulang lewat. Aku berjalan perlahan-lahan menuju ke tangga tapi aku telah terlanggar sesuatu yang besar di hadapan. Hampir terjatuh aku dibuatnya namun, mujur ada seseorang yang sempat memaut pinggangku supaya tidak terjatuh. Berderau darah dibuatnya. Lampu ruang tamu dipasang...

Aku tergamam. Pinggangku masih lagi dipaut oleh Harriz. Mata bertentang mata. Hampir beberapa saat aku tidak bercakap. Tersedar dari lamunan, aku pantas menolak Harriz ke tepi. Wajahku mula berubah. Merah padam jadinya. Marah bercampur malu benar-benar ada dalam diri aku sekarang

"Awak ni kenapa?!! Macam pencuri!! Nasib baik saya ni tak ada sakit jantung. Dah pukul 2.00 pagi. Awak tak reti-reti nak tidur?" Aku memarahi Harriz.

"Saya tunggu awak...."

"Tak payah nak tunggu-tunggu. Saya ni bukannya budak kecik lagi. Saya tahu pukul berapa saya nak balik. Awak ni orang gaji saya ke?"

"Awak dah makan? Hari ni saya masak lauk kegemaran awak, masak lemak cili api ikan keli. Awak mesti suka. Mari makan sama, saya tak makan lagi ni."

Harriz mempelawa aku. Masak lemak cili api ikan keli? Terliur aku dibuatnya. Aku memang tengah lapar gila ni. Maklumlah, satu hari aku tak makan apa. Tengah hari tadi tak keluarpun sebab kerja banyak. Petang pula ada mesyuarat. Bila dah habis kerja, aku pulak yang sengaja balik lewat hanya semata-mata nak nak sakitkan hati Harriz. Sampai pukul 1.30 pagi aku duduk di pejabat. Tak terfikir nak makan pun. Sekarang, dah lapar. Bodoh betul aku. Takkanlah aku setuju nak makan dengan dia. Habislah rancangan aku nak bagi dia marah.

"Awak ni pandai masak ke? Saya ni memilih orangnye. Takpelah saya dah kenyang. Dah makan kat luar pun. Awak nak makan, awak makanlah sorang."

Aku pura-pura menguap di hadapannya "Ahh.. ngantuknya.."

"Saya tahu awak belum makan lagi. Awak tentu lapar." Harriz terus menuju ke ruang makan. Dia membuka tudung saji dan menyendukkan nasi untuk aku dan dirinya sendiri. Beria-ia benar dia mengajak aku. Macamana dia tahu aku tak makan? Aku masih lagi tercegat di antara ruang tamu dan ruang makan.

Sesekali aku menjeling ke arah Harriz yang sedang leka menyiapkan makan malam yang rasanya dah boleh jadi makan pagi. Sanggup dia tak makan kerana menunggu aku semalaman. Boleh percaya ke lelaki ni? Jangan-jangan dah siap makan. Saja nak tarik perhatian aku supaya simpati kat dia. Aku pantas menaiki tangga meninggalkan Harriz.

"Awak tak nak makan? Tak sakit perut ke, awak? Nanti, kalau awak jatuh sakitkan susah..." Harriz menasihati aku. Langkahku terhenti.

"Awak tak faham bahasa Melayu? Kan saya dah cakap, saya dah kenyang. Kalau awak nak makan, awak makanlah sorang. Saya nak naik atas, nak mandi dan tidur. Awak jangan ganggu saya!!" aku bentak keras.

"Tak pelah, saya makan dulu. Nanti, kalau awak rasa lapar, awak makanlah ye. Pergilah awak berehat," Harriz mengakhiri perbualan kami. Aku terus naik ke atas dengan perut yang benar-benar lapar. Rasa nak terbalik dunia ni. Ya Allah laparnya. Hanya Tuhan saja yang tahu. Kenapalah aku boleh bertindak bodoh. Dah ada orang siap masak, aku saja yang sombong tak bertempat. Sekarang, siapa yang merana? Bukankah aku...?

Itu baru satu keadaan di mana dia boleh bertahan dengan sikap aku. Tapi, kali ini aku pula yang tak tahan dengan keadaan kami apabila terpaksa berlakon di depan ayah dan ibu sewaktu kedatangan mereka ke rumah kami. Dari berdiri jarak 50 meter kini dah rapat macam belangkas. Dari muka yang masam macam cuka kini aku terpaksa senyum meleret. Aku kena memainkan peranan sebagai isteri dan Harriz sebagai suami sedangkan gelaran itu memang ada pada kami. Terasa kaku aku pada permulaan watak tetapi Harriz bijak memainkan peranannya sebagi suami.

"Berapa lama mak dan ayah nak tinggal di sini?" Aku mengajukan soalan sebaik sahaja ibu dan ayah duduk di ruang tamu selepas kami menjamu selera tengah hari itu. Percaya atau tidak, semua masakan dimasak oleh Harriz tapi dia memberitahu ibu dan ayah yang aku memasaknya. Ibu tersenyum menggeleng.

"Ain...Ain... Mak dan ayah belum panas punggung lagi dah ditanya bila nak balik. Mak ni, rindukan anak mak. Salahke mak melawat anak mak yang kini dah jadi isteri orang," balas ibu. Aku tertunduk malu. Ye tak ye jugak..

"Ain ni bukannya apa mak. Dia takut mak dan ayah balik awal. Duduklah 2-3 hari kat sini, mak. Lama-lama pun tak apa. Kami pun berdua. Kalau ada mak dengan ayah, taklah sunyi kami ni.." Harriz menyampuk. Aku menjeling pada Harriz. Nampaknya, dia ni nak mengambil kesempatan. Ketika itu tangan kirinya sengaja memeluk pinggangku. Aduh, geli betul. Aku tak boleh nak tolak.

"Yelah, mak. Duduklah lama-lama kat sini. Mak pun tentu bosan duduk kat rumah, lagipun ayah kerja." Aku terpaksa menipu. Kalau boleh nak saja aku menyuruh mak dan ayah balik sekarang juga. Bukannya aku tak sukakan mereka tapi aku tak mahu berlakon lagi.

"Tak bolehlah macam tu. Kamu dah berkeluarga. Mak dan ayah tak nak ganggu kamu. Kami ni datang saja nak melepas rindu. Dua hari lagi kami baliklah."

Alamak 2 hari lagi??? Terasa seperti 2 tahun nak menunggu mereka balik. Aku lihat Harriz tersenyum meleret. Makin erat dia memeluk pinggangku. Suhu di kepala aku ni dah mendidih. Rasanya nak saja aku cekik-cekik Harriz sekarang. Betul-betul mengambil kesempatan. Aku pantas bangun. Semua mata memandang ke arah aku.

"Tak pelah, mak ayah. Ain ada hal sekarang ni. Pukul 2 petang Ain ada mesyuarat dengan pelanggan. Nanti malam baru Ain balik. Mak dan ayah tak payah tunggu Ain. Tak tahu pukul berapa Ain balik."

"Hari ni kan Ahad, Ain. Takkan bekerja jugak. Kesian kat Harriz ni. Sepatutnya, masa cuti jangan diganggu. Kamu tu dah kahwin, dah bersuami. Kamu kena jaga makan pakai si Harriz ni. Kesian Harriz." Berbakul-bakul ibu membela Harriz. Eeeee....bertambah-tambah geram aku. Ayah hanya tersenyum. Tak banyak cakap. Malas nak masuk campurlah tu. Pendek kata, apa saja yang ibu cakap ayah akan setuju. Betullah mereka ni satu kepala. Berbeza aku dan Harriz, ibarat panggang jauh dari api.

"Ain memang ada hal petang ni, mak. Tak boleh nak tolak. Pelanggan Ain tu dari Jepun. Dia tak boleh lama kat sini." Aku membalas kata-kata ibu dengan harapan Harriz akan membantu aku.

"Takpe, mak. Saya tak kisah, lagipun selama ni tak pernah kurang kasih sayang Ain pada saya. Lagipun saya kenal pelanggan Jepun tu. Dia kawan lama saya masa kursus kat Tokyo dulu." Harriz menyokong aku. Lega rasanya di hati. Aku memandang Harriz. Dia hanya tersenyum.

Tiba-tiba saja dihulurkan tangannya supaya aku mencium tangannya. Mahu tak mahu terpaksalah aku bersalam dan mencium tangan Harriz.

"Saya pergi dulu, bang.." Lembut aku bersuara meminta izin. Mak dan ayah tersenyum-senyum memandang gelagat kami berdua. Rasa senang di hati mereka melihatkan kemesraan aku dan Harriz yang sebenarnya dibuat-buat.

***********************************************************

Aku terlalu rindukan Izham. Kenapa Izham tiba-tiba sahaja menghilangkan diri. Sudah lama dia tak menghubungi aku. Hampir 3 bulan aku tak mendengar suaranya. Izham masih lagi di London. Dahulu, di awal usia perkahwinan kami Izham sering menelefon aku. Suaranya benar-benar memberi aku semangat. Izham tahu mengenai masalah aku dan Harriz. Dia juga tahu rancangan aku mengenai 'perkahwinan kontrak' ini. Izham langsung tidak memarahi aku. Dia tahu bahawa aku menerima Harriz bukan atas dasar cinta tapi atas dasar hormat aku pada ayah. Dia jugalah yang menyokong aku dan katanya lagi bahawa dia sanggup menunggu aku bukan saja setahun malah selama hayatnya masih hidup dia sanggup menanti aku. Aku dapat rasakan ketika itu akulah wanita yang paling bertuah kerana dapat memiliki cinta Izham yang betul-betul ikhlas menyayangi aku.

Namun suara Izham hanya dapat aku dengar 3 bulan yang lalu. Di mana Izham sekarang? Mungkinkah dia terlalu bosan menunggu dan terus menunggu kehadiran aku dalam hidupnya? Ahh... kalau aku jadi Izham pun sudah pasti perkara yang sama akan aku lakukan. Satu tahun bukannya tempoh yang singkat. Sedangkan hati boleh berubah inikan pula penantiannya yang boleh dianggap satu angan-angan yang tak pasti. Ini semuanya berpunca daripada Harriz. Kadangkala aku terlalu bencikan Harriz tetapi kehadiran Harriz jugalah sedikit sebanyak telah mengubah hidup aku. Tidak dapatku sangkal bahawa dia seorang suami yang baik, dan benar-benar mengambil berat tentang diri ini. Aku sahaja yang tidak pernah menghargai kehadirannya dalam hidup aku. Tiada lelaki lain selain Harriz yang tulus ikhlas menyayangi, menyintai, dan menghormati aku. Bila difikir-fikirkan, aku rasa bertuah kerana punya seorang suami yang terlalu memahami aku. Memanjakan aku seolah-olah aku ini budak kecil yang perlu didodoi. Aku sakit dia menjadi doktorku, aku lapar dia menjadi tukang masakku malah bila aku terlambat ke pejabat dia sanggup menghantarku sedangkan ketika itu dia punya urusan lain. Tapi, kenapa mesti Harriz? Bukan Izham?

Tiba-tiba saja hati aku terdetik, mungkinkah jodohku memang bersama Harriz. Sisa-sisa hayatku adalah hidup bersama Hariz sehingga aku mati. Di mana Izham sekarang? Kenapa dia menghilangkan diri? Sudah tiada lagi cintakah di dalam hatinya untukku? Atau aku sahaja yang mengangankan sesuatu yang bukan milikku. Sedangkan sesuatu yang sudah tentu menjadi milikku aku abaikan begitu saja. Antara Harriz dan Izham?? Siapa yang harus aku pilih? Ooohhh...Terlalu sukar hidup ini.

"Masih panas lagi suhu badan awak ni. Saya bawa awak ke klinik.." Aku ingat lagi peristiwa pertama yang mencetuskan rasa sayang aku pada Harriz dan wujudnya rasa cinta dan kasih di hati ini pada Harriz. Ketika itu aku demam panas. Memang aku tak mampu nak berbuat apa-apa kerja ketika itu. Nak bangun dari katil pun tak terdaya. Mungkin waktu itu aku terlalu rindukan Izham dan dalam masa yang sama aku juga sibuk dengan kerja-kerjaku di pejabat.

"Tak pe, saya sihat. Panas sikit je. Lepas makan Panadol, sihatlah. Awak tak payah nak risaukan saya. Saya tahu apa yang saya buat. Awak buatlah kerja awak. Jangan ganggu saya, boleh tak?" Aku meninggikan suara. Tapi bukannya aku marahkan Harriz, cuma aku tak tahan dengan kesakitan di kepala yang aku alami. Harriz masih tak berganjak. Dia meletakkan tangannya di dahiku. Aku menepis dengan kuat tangan Harriz. Berkerut-kerut dahiku menahan sakit. Aku cuba bangun tapi tak mampu. Dengan pantas tanpa pedulikan kemarahanku, Harriz terus mendukungku keluar dari bilik. Aku benar-benar terkejut dengan tindakannya. Habis tubuh Harriz menjadi sasaran aku untuk memukul.

"Awak nak bawak saya ke mana ni ? Lepaskan saya!!" Aku cuba menjerit tapi badan aku terlalu lemah dan tak mampu untuk aku meninggikan suara.

"Awak sakit di hadapan mata saya. Takkan saya nak jadi orang bodoh untuk dengar kata-kata awak supaya tinggalkan awak dalam keadaan macam ini. Saya nak bawak awak ke klinik. Nyawa awak lebih penting sekarang." Harriz....Sungguh mulia hatimu. Aku buta untuk menilai kasih sayangmu yang mencurah-curah mencintai diri ini sedangkan aku terus bodoh menanti pada orang yang tak pasti. Sedikit demi sedikit hati wanitaku mulai cair. Sepanjang aku terlantar sakit Harriz menjaga aku siang dan malam. Dia sanggup mengambil cuti semata-mata untuk menemani aku. Segala makan dan pakai semuanya Harriz yang lakukan untuk aku, biarpun pada mulanya aku malu dengan tindakan Harriz. Entah mengapa, perasaan benci dan marah dalam diri ini pada Harriz berubah menjadi kasih dan sayang pada Harriz. Aku benar-benar terharu dengan keikhlasannya selama ini dan aku juga bangga dengan ketabahan Harriz yang sanggup hidup bersama aku susah dan senang. Dia tidak pernah kisah dengan caci makiku dan kutukan aku pada dirinya selama ini. Kesabarannya terhadap kedegilan aku membuatkan aku mula jatuh cinta pada Harriz. Tetapi keegoan aku mengatasi segalanya. Aku malu untuk meminta maaf pada Harriz walaupun selama ini aku yang banyak melakukan kesilapan.

Aku tahu, aku seorang isteri tapi aku tak pernah menjalankan kewajipanku. Aku gagal menjadi isteri yang sempurna pada Harriz. Dua minggu lagi akan tamatlah ikatan kontrak perkahwinan kami. Sepatutnya aku boleh gembira sekarang kerana tidak lama lagi Harriz akan melafazkan kata-kata keramat bagi seorang isteri. Namun, kegembiraan itu tidak dapat aku rasakan sekarang. Buat pertama kali dalam hidup aku, aku dapat melupakan ingatan aku pada Izham. Kerinduan pada Izam sudah tiada lagi. Yang terbayang di dalam fikiran aku sekarang hanyalah Harriz Bin Hisham, seorang suami yang terlalu agung darjatnya dalam hati aku. Aku benar-benar takut untuk berpisah dengan Harriz. Selepas ini Harriz bukanlah lagi peneman setia aku. Aku dapat rasakan bahawa hidupku selepas ini akan sunyi. Tiada lagi senyuman Harriz dan gurauan Harriz. Ooohh..TuHAN!! Apa yang telah aku lakukan sekarang?

"Selagi awak di hadapan mata saya dan awak hidup bersama saya, selagi itulah kewajipan saya sebagai suami akan saya lakukan. Biarpun dalam kontrak tidak tertulis, namun sudah menjadi tanggungjawab seorang suami supaya menjaga isterinya samada dalam keadaan susah mahupun senang. 2 minggu lagi, hubungan kita akan tamat. Tapi, percayalah biarpun sehari malah sesaat pun, awak tetap di hati saya. Saya tahu kebencian awak pada saya tidak akan hilang. Begitu juga dengan cinta saya. Ianya tidak akan pernah pudar. Andai diberi peluang sekali lagi, saya mahu teruskan hidup ini bersama awak Nurul Ain. Nama awak sudah terpahat di dalam hati saya."

Harriz mengusap rambutku dengan kain basahan sewaktu memandikan aku yang terlantar sakit. Tiba-tiba satu ciuman diberikan di dahiku. Terasa ingin mengalir air mata ini, namun aku dapat bertahan. Mataku ketika itu masih tertutup. Mungkin Harriz menyangkakan aku sedang tidur tetapi tidak sebenarnya. Segala kata-kata luahan hati Harriz dapat aku dengar cuma aku tidak berani untuk menatap wajah Harriz ketika itu. Harriz, kenapa kau terlalu baik pada diri ini yang seharusnya tidak layak untuk berada di hatimu yang suci itu. Aku tidak mampu untuk menyintai seperti mana engkau menyintai aku. Andai engkau dapat mendengar luahan hati ini, berjuta-juta kemaafan ku pohon darimu tapi untuk meluahkannya hati aku amat berat. Aku malu sebenarnya Hariz. Terasa kecil diri ini di hadapan matamu Harriz.

"Kenapa awak menerima saya untuk menjadi isteri awak sedangkan sebelum ini kita tidak pernah berjumpa. Awak tak pernah mengenali saya, tapi awak sanggup berkahwin dengan saya. Bukankah itu satu tindakan yang bodoh namanya?" Aku memberanikan diri untuk bertanya pada Harriz sewaktu kami menjamu selera di sebuah restoran selepas balik dari berjumpa dengan ibu dan ayah. Harriz tersenyum. Dia memandang aku. Aku jadi kaget.

"Soalan itu rasanya sudah saya jawab sebelum kita menjadi suami isteri lagi. Nama awak sebenarnya sudah lama terpahat di dalam hati saya. Hampir dua tahun saya mengenali awak sebelum saya berjumpa dengan awak." Harriz sengaja menoktahkan ayatnya di situ supaya aku semakin keliru. Kali ini aku yang memandang wajahnya dengan seribu pertanyaan di kepala.

"Dunia ini tidaklah sebesar mana. Tuhan mentakdirkan hidup saya supaya bertemu dengan awak bukan di bumi Malaysia. Saya juga pernah belajar di luar negara dan sama universiti dengan awak." Aku ternganga. Ligat otakku mengingati semula wajah-wajah pelajar Malaysia yang pernah aku jumpa di London. Rasanya tiada langsung wajah Harriz yang pernah aku jumpa. Betulke dia ni atau sengaja nak memainkan aku?

"Setahu saya pelajar Malaysia tidaklah sebanyak mana pun, tapi kenapa saya tak pernah berjumpa dengan awak? Awak jangan nak bergurau dengan saya." Aku seakan tidak percaya. Benarkah apa yang Harriz cakapkan sebentar tadi?

"Saya belajar part time. Awak memang tidak akan perasan saya. Saya belajar waktu malam, tapi awak dan Izham selalu datang makan di restoran tempat saya bekerja. Ingat tak Café Bistroze? Saya jadi pelayan bar di situ.

Maklumlah, saya ni orang miskin, tak mampu nak belajar sepenuh masa. Siang saya bekerja dan malam saya belajar. Ketika itulah saya sempat mengenali awak." Harriz menamatkan ayatnya di situ. Dia menghabiskan minuman. Aku terdiam. Sungguh tak ku sangka, dunia ini terlalu kecil. Tuhan menemukan aku dan Harriz tanpa aku mengenali siapa dirinya. Harriz terlalu pandai menyimpan rahsia.

"Esok, genap setahun kita menjadi suami isteri yang sah seperti mana termaktub dalam kontrak yang telah saya tandatangani. Biarpun hati ini berat untuk melepaskan awak tapi saya tidak pernah lupa dengan janji saya.

"Melukakan hati dan perasaan awak adalah satu dosa paling besar di mana saya tidak dapat memaafkan diri saya sendiri. Awak terlalu suci di mata saya. Awak tak pernah bersalah dengan saya. Saya yang seringkali melukakan hati awak selama ini. Saya benar-benar berharap agar awak dapat ampunkan dosa-dosa saya." Harriz tertunduk menahan sebak di dada.

"Terus terang saya katakan, esok adalah hari yang paling saya takutkan. Saya dapat rasakan bahawa esok akan mengubahkan segala takdir hidup saya yang selama ini saya rasakan indah. Hidup bersama awak adalah satu kenangan yang paling manis buat saya. Segalanya berubah bila awak hadir dalam diri saya. Awak adalah semangat saya untuk saya teruskan hidup ini yang kian singkat...."

Aku rasa hairan dengan kata-kata terakhir Harriz. Apa yang dia cuba maksudkan? Hariz yang berada di hadapan aku sekarang bukanlah Harriz yang selama ini aku kenal. Aku dapat lihat perubahan di wajahnya. Lain benar seakan menyimpan satu rahsia yang tidak aku ketahui. Aku juga dapat lihat air mata lelakinya hampir mengalir tapi mampu ditahan.

"Awak tak pernah bersalah dengan saya. Saya yang sepatutnya memohon ampun dan maaf dari awak kerana dosa saya sebagai isteri adalah terlalu besar. Saya kagum dengan awak kerana menghormati saya dan keputusan saya selama ini. Awak seorang lelaki yang terlalu baik dan saya tidak layak untuk berada di hati awak. Saya percaya, selain saya akan ada seorang wanita lain yang akan muncul dalam hidup awak dan benar-benar menerima cinta awak dan menyayangi awak lebih dari segala-galanya di dunia ini."

Aku juga menahan sebak. Tidak mahu air mata ini mengalir di hadapannya. Percayalah Harriz, sesungguhnya hati ini telah lama engkau miliki tapi aku tak mampu untuk berterus terang. Aku perlukan masa. Tidak tahu berapa lama lagi. Aku sebenarnya terlalu malu untuk berhadapan dengan dirimu yang tulus ikhlas mencintai aku. Aku tahu, aku bodoh selama ini kerana tidak nampak sebutir permata yang boleh menerangi sepanjang hidupku. Harriz hanya mampu tersenyum. Dia memegang tanganku lantas ciuman kasihnya diberikan. Aku dapat rasakan mungkin itu adalah ciumannya yang terakhir sebelum kami berpisah.

"Selepas ini, saya harap awak tidak akan hilangkan ingatan awak pada saya. Biarpun diri saya ini hanyalah sebesar zarah di hadapan mata hati awak, namun awak jangan lupakan saya. Kalau boleh, biarlah berkekalan sampai ke akhir hayat awak. Setahun adalah satu tempoh yang singkat untuk saya lebih mengenali awak.

"Kalau Tuhan mentakdirkan umur saya panjang ingin rasanya sekali lagi saya harungi hidup ini bersama awak di dalam satu keadaan yang berbeza di mana awak benar-benar mencintai saya dan menyayangi saya sepenuh jiwa dan hati awak. Andai terjadi, saya dapat rasakan bahawa sayalah manusia yang paling bertuah dapat memiliki awak." Kami bertentangan mata buat kali terakhir. Aku jadi sayu apabila memandang wajahnya. Takdir kami akan berubah esok. Mungkinkah ianya terjadi....

Malam itu aku tidur di dalam seribu ketakutan. Esok pasti akan terjadi, begitu juga dengan lafaz kontrak akan termaktub. Ahhh..undang-undang yang dibuat manusia. Sentiasa menyusahkan. Takdir hidup aku esok akan ditentukan. Aku tahu bukan sahaja aku, malah Harriz lebih merasai ketakutannya. Dia terlalu mencintai aku. Malah kerana cintanya itu akhirnya memakan dirinya sendiri. Dia menghormati segala keputusan aku kerana ikhlasnya cinta Harriz pada diri ini. Keesokan harinya aku terlewat bangun. Tergopoh gapah aku keluar dari bilik. Aku dapat rasakan sesuatu...Harriz tiada di dalam biliknya. Begitu juga dengan kereta Harriz, tiada di luar. Aku terduduk di ruang tamu. Terlalu cepat Harriz meninggalkan cintanya. Tidak sempat untuk dia berkata sesuatu pada aku buat kali yang terakhir. Mungkin Harriz tidak mampu untuk berhadapan dengan aku. Kontrak perkahwinan terletak kemas di atas meja. Aku dapat lihat sepucuk sampul surat berwarna biru di atas kontrak tersebut. Hati aku berdebar-debar. Semakin lama getaran di dadaku semakin terasa. Tanganku menjadi sejuk. Menggigil-gigil jari jemari ini untuk menyentuh surat tersebut. Lama aku perhatikan surat Harriz. Aku tak sanggup nak buka kerana aku tahu segala keputusan semuanya berada di dalam baris-baris ayat surat tersebut. Aku takut, namun, aku pasrah. Ia kehendak Tuhan dan hati aku sendiri. Aku harus menerima segala keputusan dengan tenang.

Lagipun selama ini itulah yang aku minta pada Harriz biarpun Harriz berat untuk melakukannya. Dengan lafaz Bismillah aku membuka lembaran surat tersebut dan akhirnya....

"Bahawasanya saya HARRIZ BIN HASHIM dengan ini menceraikan NURUL AIN BT HAMDI dengan talak satu. Segalanya adalah mengikut kontrak perkahwinan yang telah kami tandatangani iaitu bertarikh 30 DISEMBER 2002"

-HARRIZ BIN HASHIM-


Dia benar-benar melakukannya...Pertama kali air mataku mengalir. Aku kini bukan milik Harriz lagi. Tahniah untuk diriku sendiri kerana permainkan undang-undang Tuhan dan natijahnya aku yang terima sekarang. Ooohh..Harriz. Kenapa kau berlalu pergi begitu saja. Tiada langsung ucapan selamat tinggal yang keluar dari mulutmu. Kenapa hatimu terlalu lembut? Kenapa kau tidak memujuk aku supaya jangan berpisah ? Andai ianya berlaku sudah pasti aku tak mahu engkau meninggalkan aku. Aku mula menyayangi dirimu Harriz.. Benih-benih cinta dan kasih dalam diri ini pada Harriz sudah bercambah tapi aku tak mampu untuk tunaskannya...

**********************************************************

Hampir 2 bulan selepas perceraian kami aku tidak pernah bertemu dengan Harriz. Dia menghilangkan diri begitu sahaja. Aku tidak tahu ke mana Harriz membawa diri. Sudah puas aku mencari tapi Harriz tidak juga aku temui. Aku sudah bernekad bahawa aku mesti mencari Harriz. Aku ingin mengikat semula tali perhubungan kami yang terputus. Aku telah bersumpah bahawa tiada lelaki lain selain Harriz yang boleh menjadi suamiku. Aku ingin bina semula istana cinta kami yang telah aku runtuhkan dahulu disebabkan kebodohan aku. Tapi, di mana aku nak mencari Harriz? Sudah merata tempat aku pergi. Telah pelbagai cara aku lakukan namun gagal. Adakah sengaja Harriz tidak mahu berjumpa dengan aku? Terlalu besarkah dosa aku padanya?

Ibu dan ayah sudah tahu mengenai perceraian aku dan Hariz. Mereka benar-benar terkejut dengan tindakan kami pada mulanya. Ayah marahkan aku, begitu juga ibu. Aku tahu aku yang bersalah. Namun marah mereka tidak lama kerana mereka tahu takdir sudah tertulis bahawa aku dan Harriz tidak boleh kekal bersama cuma mereka kesal dengan sikap dan perangai aku yang tidak pernah berubah. Aku terlalu degil dan sukar untuk dibentuk. Tapi itu dulu, sebelum kehadiran Harriz. Sekarang, aku bukan seperti aku yang dulu. Harriz telah mengubah pendirian aku. Dialah punca segala-galanya. Dia jugalah yang telah membuka pintu hati ini untuk mengenal apa itu erti cinta, kasih, sayang dan rindu.

Aku terlalu rindukan kehadiran Harriz di sisi. Cinta, kasih dan sayang pada Harriz semakin hari semakin bertambah. Nama Izham terus hilang dari ingatan aku. Dia bukanlah lelaki yang boleh dipercayai. Segala kegiatan jahatnya terbongkar apabila satu hari aku terbaca diari Harriz yang tertinggal di rumahku selepas Harriz menghilangkan diri pada pagi yang keramat itu. Setiap detik dan hari sudah pasti ada kisah aku dan Izham di London tertulis di dalam diarinya. Dari situlah aku tahu, Izham bukanlah seorang lelaki yang jujur. Dia banyak memainkan perasaan wanita seperti aku. Sampai sekarang Harriz tidak tahu bahawa aku telah membaca diarinya. Segala isi hatinya dan perasaannya pada aku ditulis dalam diari itu. Barulah aku tahu memang Harriz lebih mengenali aku daripada aku mengenali diriku sendiri. Dia begitu hebat di hati aku kini. Harriz.....Di mana kau sekarang...

Suatu hari, aku dapat berita yang rasanya boleh meluruhkan jantung aku di saat itu jua. Berita tentang orang yang sangat-sangat aku ingin jumpa. Akhirnya dapat juga aku mendengar berita tentang Harriz tetapi malang kerana ketika itu aku berada di luar negara menguruskan perniagaan ayah yang ada masalah. Aku menggantikan kerja-kerja Harriz kerana Harriz bukan sahaja berpisah dengan aku malah jawatannya sebagai CEO di syarikat ayah juga turut dilepaskan. Ibu yang menelefon aku ketika itu mengkhabarkan berita tidak baik tentang Harriz. Harriz kini berada di wad jagaan rapi (ICU). Harriz sakit kuat sekarang. Begitulah kata-kata terakhir yang sempat aku dengar dari ibu kerana perbualan kami terputus disebabkan cuaca buruk di New Zealand yang ketika itu mengalami musim sejuk. Aku tidak dapat menghubungi ibu untuk mengetahui berita selanjutnya tentang Harriz. Aku menangis semahu-mahunya. Aku ingin pulang segera tapi semua penerbangan dibatalkan untuk beberapa hari kerana cuaca buruk. Aku takut andai aku akan kehilangan Harriz dan aku tak sanggup untuk mendengar berita kehilangan Harriz sekali lagi. Harriz...Ya Tuhan, selamatkan Harriz.

Andai ada jodohku bersama Harriz, pertemukanlah kami di bawah limpahan rahmat kurniamu... Aku tidak dapat tidur lena selepas mendengar berita Harriz. Setiap waktu yang berlalu aku terkenangkan Harriz. Bagaimana keadaan Harriz sekarang? Jariku tidak putus asa ligat mendail nombor telefon ibu, namun tidak berjaya. Setiap saat degup jantung ini dapat aku rasakan semakin laju. Semuanya kerana mengenangkan keadaan Harriz. Mungkin sekarang Harriz amat memerlukan aku berada di sisinya tapi aku tak boleh Harriz. Kita terpisah dengan benua dan lautan. Aku jauh darimu tapi hati ini terlalu dekat padamu. Andai kau dapat mendengar suara hati ini, ingin aku katakan bahawa di saat ini aku sentiasa mendoakan agar dirimu selamat dan dijauhkan dari segala kesulitan hidup.

Akhirnya malam keramat itu telah merubah takdir hidupku sekali lagi. Tidak dapat aku lupakan, bagaimana sayunya suara ibu menyampaikan berita yang paling takut untuk aku dengar. Mungkin ini adalah balasan Tuhan di atas keangkuhan aku memainkan undang-undang ciptaan Tuhan selama ini. Harriz...Nama itu kini hanya tinggal bayangan masa silam. Dia benar-benar telah meninggalkan aku bersama kenangannya. Harriz tidak lagi akan aku temui sampai bila-bila...

"Maafkan ibu, Ain. Ibu tak dapat hubungi Ain dua hari yang lalu. Harriz sudah tiada lagi di dunia ini. Dia dah tinggalkan kita semua buat selama-lamanya. Maafkan ibu, ibu lambat beritahu Ain. Kanser hatinya dah semakin merebak dalam tubuh Harriz. Dia terlalu rindukan Ain tapi dia tak mampu untuk bertahan lama. Ibu benar-benar minta maaf Ain....."

Kata-kata ibu tidak berupaya lagi untuk aku dengar. Aku terasa berada di awangan. Semuanya bagaikan halilintar yang membelah bumi. Aku terduduk. Air mata mengalir tanpa henti. Aku menangis dan terus menangis tanpa henti. Tidak sempat untuk aku sujud di kakinya, memohon ampun dan maaf. Dosa aku terlalu banyak pada Harriz.

"Maafkan Ain, Harriz. Ain bersalah pada Harriz dan Ain tidak sempat untuk sujud di kaki Harriz. Maafkan Ain, maafkan Ain..." Aku menjerit sekuat hati tapi siapalah yang mampu untuk menenangkan aku di saat itu. Aku keseorangan. Ibu dan ayah tiada di sisi. Hanya semangat Harriz yang wujud dalam diri ini tapi kini Harriz meninggalkan aku secara tiba-tiba. Aku hilang arah tuju. Dunia dapat aku rasakan gelap. Harriz tidak pernah menceritakan pada aku tentang penyakitnya. Patutlah kata-kata Harriz malam itu aku rasakan lain. Dia benar-benar maksudkannya. Kalaulah aku tahu begini jadinya tidak akan aku bertindak bodoh untuk berpisah dengan orang yang ikhlas mencintai aku. Akan aku jaga Hariz sehingga dia mengucapkan lafaz kematian di hadapan mata aku sendiri. Tapi, itu semua telah terlambat untuk dijadikan realiti dalam hidup aku. Hariz meninggalkan aku di saat-saat cinta ini telah berputik.

Kepulangan aku ke bumi Malaysia tidak membawa apa-apa makna pada aku kerana orang yang ingin sangat aku jumpa selama ini sudah pergi. Hanya pusara yang tinggal untuk aku lawati. Setitis demi setitis air mata ini jatuh mengalir tatkala aku sampai di pusara Harriz. Aku dapat merasakan Harriz seakan berada di sebelah aku melihat aku mengalirkan air mata kerana meratapi kematiannya. Harriz, jika dapat kau dengar luahan hati ini, ingin sekali aku bermohon ampun dan maaf padamu yang tidak pernah sempat terucap di bibir ini biarpun ketika kita bersama. Baru kini aku dapat menilai erti cintamu yang mendalam terhadap diri ini. Aku terlalu angkuh dan keegoan ini telah memakan diri aku sendiri. Sepucuk surat yang terakhir kau tujukan untukku baru kini dapatku baca. Meruntun hati ini tatkala aku membaca bait-bait puisi yang engkau karangi hanya semata-mata untukku. Aku tahu aku benar-benar bersalah !!!.. Ikhlasnya cintamu itu tidak setanding dengan apa yang ada di dalam hati ini untuk aku beri. Rendahnya martabat diri ini jika kita dapat bersama.

Selafaz doa aku bacakan untukmu, begitu jua jutaan kemaafan aku pohon padamu Harriz... Sajak yang ditujukan khas buat diri ini tidak puas aku membacanya. Sekali lagi aku menatap agar ia dapat menenangkan aku kerana tidak dapat melihat di saat-saat pemergianmu yang tidak dirancang tapi telah ditentukan Tuhan. Sesungguhnya...syurga seorang suami adalah ketika bersama isterinya dalam susah dan senang... Permata hati buat isteri yang disayangi Nurul Ain Bt Hamdi...

Dunia saya sewaktu bersama awak dirasakan amat luas.... Awak adalah anugerah Tuhan yang tak ternilai buat saya... Biarpun cinta ini tidak pernah wujud dalam diri awak... Namun, harapan itu tetap ada dalam impian saya Saya sayang awak lebih dari segalanya Saya mencintai awak dengan setulus hati Tatkala lafaz nikah terucap di bibir ini Memiliki awak adalah amanat yang harus saya jaga sebagaimana Tuhan menciptakan Adam untuk Hawa... Namun, pemergian saya tak dirancang... Bila-bila masa sahaja nyawa ini akan menghentikan nafasnya. Biarpun saya tiada di sisi awak lagi Saya harap awak tidak pernah lupa akan diri ini yang sentiasa mencintai awak...

-HARRIZ BIN HASHIM-

01 JANUARI 2003

moral of the story : cintailah org yang menyintai kita setulus hati .....